Sijunjung (SUMBAR).GP- Dulu waktu kuliah saya punya motor kesayangan Asbul "Astrea Bulan" atau cup 70, dengan motor legend inilah dulu saya pergi kuliah tahun 2004 di Kota Padang.
Motor ini dulu sering masuk gang keluar gang. Tak ada lagi rasanya gang yang tak dilewatinya, saya berangkat kuliah dari Lubuk Buaya ke Lubuk Lintah dengan jarak tempuh kurang lebih 30 kilometer.
Parkirnya saat itu di tengah-tengah motor rakitan tahun 2000 an, sengaja saya parkir di situ agar mudah saya mencarinya saat pulang kuliah, enak membawanya. Saya suka.
Motor ini saya beli dari hasil jeri payah saya sendiri. Tak pernah saya merengek minta kepada abak dan amak untuk mendapatkannya. Ini murni hasil usaha sendiri yang saya simpan selama 3 bulan.
Setelah motor ini saya dapatkan saya kuliah tidak lagi naik bus kota, sebab naik bus kota saat itu saya sering terlambat sampai kampus dan sampai rumah karena dibawanya saya raun-raun.
Tapi sayangnya kalau naik motor ini tak ada satupun kaum hawa yang melirik, di acuhkannya saja saya, padahal setiap pagi sebelum berangkat kuliah sudah saya elus-elus pakai kit malah.
Namun saya bersyukur tak ada kaum hawa "cewek" andai ada dulu kaum hawa yang mau, bisa tak tamat saya kuliah, bahayya! jadi M.A. (Mahasiswa Abadi) saya dibuatnya ha ha.
Pernah suatu ketika saya lewati saja lampu merah karena tak tahu, memang karena saya buru-buru, akhirnya saya ditangkap pak polisi. Saat ditanya mana sim? saya berikan kartu Mahasiswa akhirnya saya kena tilang.
Namun karena keluguan saya saat itu saya dilepaskan lagi, saat itu saya ditanya tinggal dimana? saya jawab di masjid pak, di Lubuak Buayo ka pai kuliah ka Lubuak Lintah.
Saya garin masjid pak, kalau bapak tahan motor saya nanti saya terlambat azan di masjid pak, susah pula jemaah saya jadinya pak. Akhirnya pak polisi yang baik hati itu melepaskan saya.
Ia berpesan besok jangan lewati lagi lampu merah dan pakai SIM lagi katanya. Siap pak jawab saya. Alhamdulillah saya selamat , selama kuliah hanya sekali itu saja saya berurusan dengan polisi.
Besoknya saya tidak pernah lagi kena tilang karena saya sudah ganti motor bagus, mulus, pokoknya motor anak zaman dulu lah Supra kalau saya tak salah.
Tapi kaum hawa juga tidak ada yang mau, syukur saya selamat lagi dari dunia per-cewek-an, ha ha..
Demikian ceritanya dan pengalaman saya. "Jangan lihat motornya tapi lihatlah orang yang membawanya" cincin besi akan kelihatan berharga jika ia berada dijari David Becham, namun berlianpun tak ada nilainya jika ia berada dijari wiyat "orang gila" hi hi hi..
My Legend.
#GP | Sijunjung | 15 Februari 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar