Jadi Korban Pemerasan VCS, Pria 25 Tahun Di Aman Polisi - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Jadi Korban Pemerasan VCS, Pria 25 Tahun Di Aman Polisi

Jumat, Februari 03, 2023


Kepahiang (BENGKULU).GP- Berawal dari Facebook, L (30) seorang IRT asal Kecamatan Bermani Ilir, Kepahiang, Bengkulu malah malah menjadi korban dugaan pemerasan. 


Bermodalkan rekaman layar VCS, IRT ini berulang kali menjadi korban dugaan pemerasan dengan terduga pelaku, PY (25) seorang pria asal Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir.


Terduga pelaku pemerasan bermodalkan rekaman VCS ini, berhasil ditangkap tim gabungan Unit Tipiter dan Tim Elang Juvi Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu,(3/1).


Dia yang berprofesi sebagai petani pepaya ini, ditangkap polisi di sebuah perkebunan yang tidak jauh dai pemukiman warga Desa Pagar Agung. Tak mampu melawan, pria ini kemudian langsung digelandang dan diproses oleh penyidik Unit Tipiter Satreskrim Polres Kepahiang.


Kapolres Kepahiang, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim, Iptu. Doni Juniansyah, SM mengatakan, terduga pelaku diamankan karena diduga sudah melakukan pemerasan terhadap IRT Bermani Ilir. 


Dengan modal ancaman menyebarkan rekaman VCS bugil korban, pria ini melakukan pemerasan dan mengakibatkan korban mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.


"Dugaan pemerasan ini dilakukannya dengan cara mengancam akan menyebarkan rekaman VCS antara dirinya dan korban," ujar Doni.


Berdasarkan keterangan pelapor lanjut Doni, korban yang ketakutan video dirinya tanpa busana itu tersebar, terpaksa menuruti keinginan terduga pelaku dan sudah 2 kali mengirimkan uang kepada terduga pelaku dengan jumlah total Rp1,4 juta. Yakni Rp500 ribu kemudian yang kedua, Rp700 ribu dan terakhir, Rp200 ribu. 


Namun saat dimintai keterangan terkait dugana pemerasan ini, Doni mengatakan jika warga Pagar Agung ini tetap berdalih dan menolak mengakui perbuatannya dengan alasan hanya meminjam.


Pengakuannya hanya pinjam, namun tetap akan kita selidiki lebih lanjut," ungkap Doni.


Diketahui jika dugaan pemerasan ini berawal ketika korban dan terduga pelaku berkenalan menggunakan akun media sosial Facebook. Dari sini keduanya sempat bertukar nomor WhatsApp dan mulai akrab. 


Keakraban inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh terduga pelaku, untuk melakukan aksi bejatnya hingga akhirnya terjadilah dugaan pemerasan ini. Aksi pemerasan ini pun juga telah diketahui oleh suami korban yang kemudian memutuskan untuk membuat laporan dengan cara mendatangi SPKT Polres Kepahiang.


Perkenalannya diawali dari Facebook kemudian berlanjut via WhatsApp. Dari sini keduanya mulai melakukan video call tersebut hingga akhirnya terjadilah dugaan pemerasan ini,"kata nya.


#GP | Ibr randika |  D arisne

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS