Suatu hari ketika sedang beristirahat Zal panggilan kesayangannya asyik main hp dan membuka you tube. Dia terpesona ketika melihat video seseorang menayangkan cara memetik buah kelapa dengan alat yang sangat sederhana.
"Aku pikir aku juga bisa melakukan ini. Alat yang sangat sederhana dan sangat murah. Lalu aku beli sepasang sepatu boot dan pergi minta tolong sama tukang las. Dan jadilah alat ini" tutur Zal dengan semangat sambil memperagakan alat bantu memanjat pohon kelapa itu.
"Alat bantu panjat pohon kelapa ini terbuat dari dua potong pipa besi. Di ujung pipa yang dibengkokkan ini dipasang sejumlah paku yang fungsinya untuk mencekam ke pohon kelapa yang dipanjat. Lalu di kedua pipa itu dipasang boot tempat kaki. Secara bergantian pipa-pipa itu dinaikan ke atas menuju buah kelapa yang akan dipetik ", tambah Zal dengan santai.
Hal itu disampaikan oleh Zal kepada awak media go parlement, di Juar Tiga Batang, Bukit Gombak, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Minggu, 11/2.
Setelah memberikan keterangan Zal mencobakan alat bantunya itu ke pohon jati. Tampaklah dia memanjat sangat cepat. Kelihatan seperti naik tangga saja. Dada dan perutnya tidak menyentuh batang jati itu. Bagi yang ingin tahu lebih detail bisa menghubungi Aprizal, M lewat nomor hp/wa 0822 8991 9722.
Zal yang sehari-hari membuat mebel dari kayu itu mengaku menerima gaji seratus sepuluh ribu rupiah per hari. Sejak 10 bulan yang lalu Zal besama anak sulungnya Aditya Weza Putra (16) berhasil menambah pendapatan dengan menerima upah memetik buah kelapa. Kadang-kadang setelah keliling kampung bisa mendapatkan uang Rp 390.000,- sehari.
"Dengan dibantu oleh anggota keluarga kita bisa meningkatkan kesejahteraan. Istriku menolong mengupas kulit kelapa dan memasarkanya. Alhamdulillah laris manis, bisa untuk membiayai pendidikan anak-anak dan juga untuk membayar ansuran mobil ini", ungkap pria yang pendidikannya hanya sampai kelas 1 SMP itu.
# GP | Bur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar