Sijunjung (SUMBAR).GP- Aku bangga dengan SIJUNJUNG negeriku tercinta, semenjak tahun 1961, atau 62 tahun yang lalu telah beribukota di kampung ku Muaro, demikian sayup-sayup sorak SUNARDI, SH (61) yang terkenal dengan panggilan Pak Jorong itu dari pinggang "Bukik Gadang" menatap hijaunya arena stadion bola kaki Prof.Muhammad Yamin, sore Kamis (2/2) lalu.
Muaro....., Muaro........, alangkah indahnya lembahmu yang dulu ditumbuhi "kutimahal" kini berwajah sesak dengan bangunan perkantoran yang selalu bangun-bongkar, terkesan mengaburkan sejarah dan kenangan lama.
Kantor pos dan giro serta kantor depan tempat kami bermain dulu telah pupus. Tapi tak mengapa, kini menjelma menjadi taman hijau, walaupun belum hijau. Taman kota, walaupun tak ada Kota.
Aku heran,,,,,! Setiap yang digagas, semuanya bergegas tapi tak tuntas.
Tiba-tiba muncul tukaran kantor statistik, katanya berupa bangunan Pujasera, singkatan dari Pusat Jajanan Selera Rakyat, tetapi tidak berbahasa rakyat dan sulit diterima rakyat.
Itulah kampungku dan kota ku Muaro, Muaro dari tiga sungai besar di Sumatera bagian tengah, yang mengalir ke timur, yakni, Batang Ombilin, Batang Palangki dan Batang Sarukam. Dulu air mu jernih tempat kami mandi berkecimpung,
Kenapa kini menjadi keruh, pekat dan kerontang ?
Demikian lulungan lantang SUNARDI sang pensiunan Badan Pertanahan Nasional.
#GP | Sijunjung | 8 Februari 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar