Mendagri Tito Minta Intensifkan Lagi Pantauan Harga Komoditas - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Mendagri Tito Minta Intensifkan Lagi Pantauan Harga Komoditas

Senin, Desember 26, 2022


Padang Panjang(SUMBAR).GP- Setiap daerah diminta Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian untuk lebih perketat lagi pemantauan perubahan harga komoditas, khususnya di akhir tahun 2022 ini.


Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi, yang rutin digelar setiap Senin, melalui Zoom Meeting, Senin (26/12/2022). 


Disampaikan, saat ini ada dua daerah yang inflasinya rendah yaitu Lhokseumawe (4,42 persen) dan Kepulauan Riau (5,26 persen). Kedua daerah ini bisa mengatasi inflasinya dengan rutin laksanakan operasi pasar, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)-nya aktif, serta melaksanakan pasar murah. Jika terjadi kenaikan harga untuk satu komoditi, dua daerah ini langsung mencari permasalahannya.


"Dua daerah ini sangat bagus sekali, dan kalau bisa semua daerah juga melakukan hal yang sama agar inflasi bisa turun," katanya.


Sementara itu, dua daerah yang inflasi tinggi di antaranya Sulawesi Tenggara (6,84 persen) dan Pare-Pare (7,11 persen). "Ini tolong menjadi perhatian," kata Tito.


Dalam mengatasi inflasi ada beberapa poin penting yang disampaikan Tito hari ini. Di antaranya melakukan koordinasi, fasilitasi, pengendalian dan monitoring persiapan libur nataru. Memetakan kegiatan keagamaan, melakukan pengendalian inflasi, memastikan kesiapan transportasi, mewaspadai potensi kerawanan dan gangguan keamanan, lakukan koordinasi intensif dengan TNI, mengkoordinasikan peningkatan keamanan, memetakan terjadinya potensi bencana alam, optimalkan peran aktif masyarakat dan sebagainya.


Sementara itu, khusus di Padang Panjang, rakor ini diikuti Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, Forkopimda, dan OPD terkait serta Kabag Perekonomian dan SDA, Putra Dewangga, S.S, M.Si.


Putra menyampaikan, secara prinsip pangan di Padang Panjang sangat cukup untuk menghadapi Nataru. Baik beras, telur maupun daging ayam. Kenaikan harga murni karena kenaikan permintaan.


Untuk menghadapi kenaikan harga ini, kata Putra, Padang Panjang sudah atasi hoaks khusus harga telur. Optimalkan gerakan pangan murah, distribusi dari daerah produksi ke daerah yang bukan produksi.


#GP | DF | Cigus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS