Rombongan Tim dari Sentra Mulya Jaya Jakarta ini berjumlah 5 orang dipimpin Ketuanya Ena Widiati, mengunjungi Desa Kampung Baru Kecamatan Kupitan, Rabu (14/12) didampingi Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP& PA) Yofritas, ST, MT bersama staf diterima di ruang pertemuannya kantornya oleh Kades Kampung Baru, Jalnibus, S.Pd.MM Rabu (14/12).
Pada kesempatan itu Ena Wediati mengatakan, Dirjen Rehabilitasi Sosial melalui Sentra Mulya Jaya di Jakarta mengunjungi Desa Kampung Baru dalam rangka upaya melancarkan Program Bebas Pasung dalam daerah Kabupaten Sijunjung tahun 2022 ini.
Diungkapkan Ena Wediati, kegiatan ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Disablitas Internasional (HDI) tahun 2022 yang jatuh pada hari Kamis, tanggal 15/12/2022 besok pagi.
"Jadi Kementerian Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial melalui Sentra Mulya Jaya Jakarta melaksanakan kegiatan bebas "Pasung" di Kabupaten Sijunjung, dengan mengunjungi Desa Kampung Baru, untuk klarifikasi, verifikasi dan wawancara pada hari ini, Rabu,14 Desember 2022," papar Ena.
Kepala Desa Kampung Baru, Jalnibus, S.Pd.MM dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasi dan atensi kepada rombongan yang datang, karena warga Desa Kampung Baru yang menderita Disabilitas Mental atas nama Jefri , umur 21 tahun, alamat Koto Atas akan mendapat Program Rehabilitasi ke Padang dan dilanjutkan dengan Pelatihan ketrampilan di Bengkulu melalui Sentra Mulya Jaya ini.
"Tentu kita aturkan terimakasih kepada Pemerintah cq.Dirjen Rehabilitasi Sosial dan Sentra Mulya Jaya Jakarta, semoga Jefri bisa menjalani kehidupan layak seperti masyarakat lain kedepannya," papar Jalnibus mantan Pejabat Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung itu.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial dan PPPA, Yofritas ST., MT berharap dengan adanya program bebas pasung di Kabupaten Sijunjung tahun 2022 ini, tidak ada lagi warga Sijunjung yang di pasung kedepannya, karena Pemkab Sijunjung sangat peduli dengan Program ini.
Dijelaskan Jalnibus, usai pertemuan di kantor Desa Kampung Baru, rombongan dari Sentra Mulya Jaya Jakarta melakukan Asesmen dan wawancara dengan Jefri dan keluaraganya.
"Jefri sangat senang kalau dia di beri kesempatan untuk dapat ketrampilan dan pelatihan ke Bengkulu dan bisa nanti memiliki ketrampilan dan dibantu lagi dengan modal usaha untuk menjalani kehidupan di tengah tengah masyarakat," ungkap Jalnibus kepada media ini.
Dikatakan Jalnibus, Pimpinan rombongan Sentra Mulya Jaya Ena, mengatakan bahwa kegiatan bebas pasung ini, dilaksanakan mulai dari Rehabilitasi di Rumah Sakit HB Sanin dan nanti dilanjutkan mendapatkan ketrampilan di Bengkulu, setelah mempunyai ketrampilan juga akan diberikan bantuan modal untuk berusaha.
Diakui oleh orang tuanya Hartono (54 th) bahwa Jefri memang dipasung satu tahun terakhir ini, untuk menghindari agar Jefri tidak pergi dari rumah, dan dia tetap menjadi perhatian kita termasuk seluruh kebutuhan pribadinya.
"Kadang kadang, bilo tibo emosinyo, Inyo indak bisa dikendalikan ( apabila datang emosinya, sulit untuk mengendalikannya- Red) bisa berakibat dan meresahkan warga lain, apa saja dia lakukan, sampai saat hari ini Jefri selalu mengkonsumsi obat khusus dari RS M Natsir Solok," ujar Hartono menuturkan.
"Atas nama keluarga besar dari Jefri mengaturkan terimakasih banyak, kepada bapak dari Dinas Sosial PPPA Kabupaten Sijunjung, Yofritas dan Ibuk dan bapak dari rombongan Tim Sentra Mulya Jaya Jakarta atas perioritas dan peluang bantuannya mengatasi kesulitan anak kami ini," ungkap Hartono lagi.
#GP | Herman | Bus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar