Padang Panjang(SUMBAR).GP- Setelah Kota Padang Panjang mencapai Universal Health Coverage (UHC), seluruh masyarakat terjamin layanan BPJS Kesehatan, kini Pemko menyasar pekerja rentan dengan risiko tinggi untuk mendapatkan jaminan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kalau ada tetangga bekerja sebagai tukang bangunan, tukang las, yang memiliki risiko kerja tinggi, itu Insyaa Allah ditanggung pemerintah," ujar Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat kegiatan Subuh Mubarakah di Masjid Nurul Amri, Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB), Ahad (20/11/2022).
Lewat BPJS Ketenagakerjaan ini, lanjut Wako Fadly, pekerja rentan yang mengalami kecelakaan kerja ada jaminan sosial yang didapat.
"Kita berharap, para pekerja yang mencari nafkah untuk keluarganya ini selalu dalam perlindungan Allah SWT. Tapi kalau mendapatkan musibah kecelakaan dan meninggal dunia maka ada yang ditinggalkan untuk keluarganya," sebut Fadly seraya menjelaskan bila anaknya masih bersekolah ditanggung biaya sampai tamat kuliah.
Di samping itu, Fadly menyampaikan adanya anggaran hingga Rp800 juta dari Pemko guna biaya penanggulangan dampak cuaca angin kencang, hujan badai yang dialami masyarakat saat ini.
"Kita telah menyalurkan bantuan atap seng untuk rumah yang terkena musibah. Kalau ada saudara yang terdampak bisa disampaikan kepada lurahnya," ujar Fadly.
Dari lurah nanti akan disampaikan kepada BPBD Kesbangpol. Lalu segera diberikan bantuan serta uang tunai untuk makan minum dari Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA).
Kemudian, Fadly juga menjelaskan terkait Dana Insentif Daerah (DID) yang didapatkan Padang Panjang. Berkat kerja sama Pemko dan masyarakat terkait penanganan Covid-19, Inflasi, dan penyerapan anggaran yang baik, dana Rp8,9 miliar didapat dari Pemerintah Pusat.
Dana ini nantinya bakal dialokasikan untuk BLT BBM bagi KK yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), subsidi BBM untuk angkot, ojek dan bantuan bibit tanam cabai untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) dan masyarakat yang berminat.
"Karena penyebab inflasi di Padang Panjang salah satunya disebabkan karena harga cabai," tuturnya.
Sementara itu, Subuh Mubarakah di Masjid Nurul Amri mengundang penceramah Ustaz Albert Nashir, S.Pd MM. Dalam tausiyahnya mengajak untuk bertakwa, menyiapkan diri untuk hari esok dan bersedekah.
Tampak hadir, Kepala Kemenang, Drs. H. Alizar, M.Ag, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zulkifli, S.H, Camat PPB, Fiori Agustian, S.IP dan pejabat terkait lainnya.
#GP | DF | Harris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar