" Alhamdulillah tidak menyangka bisa ikut lomba 20 Juz , ternyata menjadi satu - satu nya peserta dari golongan putra, serta memperoleh nilai meyakinkan (94) sebagai juara I," ungkapnya waktu ditemui usai menerima trophy dan hadiah pada penutupan MTQ tingkat Kabupaten, Selasa (22/11)
Farhan, yang kini duduk di kelas 12 Jurusan Bahasa pada SMA Insan Cendekia Boarding school Payakumbuh merupakan putra Kumanis, Kecamatan Sumpur Kudus anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan ayah Zarlis Fonel seorang petani dan ibunya Masri Jatni guru MTsN 6 Sijunjung di Tanjung Bonai Aur.
Kepada media, Farhan mengaku beralamat, di Jorong Tanjung Alam, Nagari Kumanis Kecamatan Sumpur Kudus, dengan riwayat pendidikannya, TK Pembina Negeri Kumanis, SDN 6 Kumanis terus melanjutkan ke SMP dan SMA di Pondok Insan Cendekia Boarding School yang dikenal dengan ICBS Payakumbuh.
"Mulai muncul semangat menghafal Al Qur'an, secara serius sejak kelas 7 SMP, dan saat tamat SDN 6 Kumanis Farhan telah punya hafalan satu juz yakni Juz ke 30 Surah Al Quran," jelasnya.
Setelah duduk belajar di ICBS Payakumbuh ini, mulailah timbul semangat menghafal dari semester ke semester berikutnya, alhamdulillah hafalan Farhan menambah terus.
Pas waktu libur semester kenaikan kelas dari kelas 7 ke kelas delapan, Farhan belajar di Pondok Tahfiz dengan guru Pak Lalu Zulkarnaen, SH. Suatu ketika Pak Lalu panggilan Lalu Zulkarnain menawari Farhan masuk lomba tahfidz 1 juz, ketika ditawari itu Farhan, tidak tahu lombanya , tingkat apa yang mengadakan siapa, biar tidak tahu tingkat apa , dimana tempatnya, Farhan tidak mengerti yang penting ikut lomba tahfizd," ungkap Farhan mengulangi kata Lalu Zulkarnaen.
Karena setiap waktu libur sekolah di ICBS Payakumbuh, Farhan ikut pondok tahfidz di rumah guru Pak Lalu Zulkarnaini yang biasa dipanggil dengan Pak Lalu di Tanjung Bonai Aur.
Menurut Farhan, kelahiran 23 Januari 2005 itu, yang doyan dengan makanan sate, kebab dan pizza itu, bagi Farhan menghafal quran tu mudah asalkan didasari dengan keinginan yang kuat dan keikhlasan, tapi kalau menghafal alquran didasari karena keterpaksaan dalam menghafal quran maka sebanyak apapun waktu yang dimiliki seseorang, ia tidak akan bisa menghafal quran karena didasari keterpaksaan.
Lebih lanjut dikatakan Farhan, waktu yang paling bagus untuk menghafal alquran adalah diwaktu sebelum dan sesudah shalat shubuh (sebelum masuk waktu syuruq) dan sesudah magrib.
Ketika ditanyakan targetnya, tentang menghafal Alquran, Farhan akan berusaha dan bertekad bisa menyelesaikan hafalan dan melancarkan hafalannya sampai dengan 30 Juz.
Ketika ditanyakan tentang pengalamannya dalam berlomba, Farhan mengungkapkan, ketika ditawari lomba hafidz 1 Juz oleh Pak Lalu Zulkarnaini, seminggu sebelum lomba, baru dikatakan akan mengikuti MTQ tingkat Kabupaten Sijunjung dalam cabang Tahfidz 1 Juz Non Tilawah.
Pada saat itulah Farhan sudah tahu, kalau itu pasti lombanya sangat bergengsi, pasti saingannya berat, saya nyatakan siap untuk itu, selanjutnya, Pak Lalu Zulkarnain bilang, "kalau Farhan bersemangat pasti bisa," katanya.
Akhirnya, Farhan mulai masuk MTQ tingkat Kabupaten, tahun 2018 kebetulan yang jadi tuan rumahnya Kecamatan Sumpur Kudus,
awalnya tampil Farhan memang agak grogi, karena pertama kali dalam hidup ikut MTQ tingkat kabupaten, karena sebelum SMP itu paling tinggi baru mengikuti MTQ tingkat nagari dalam bulan puasa.
Alhamdulillah, saat tampil pertama itu Farhan berfikir, tidak menyangka bisa sampai di fase ini, terus Farhan berdoa kepada ALLAH mudah mudahan bisa menampilkan yang terbaik diatas mimbar nanti. Saat dipanggil nama Farhan untuk tampil, Pak Lalu pesan bawaklah air ke atas mimbar nanti waktu pergantian soal minumlah air supaya tenggorokan tidak kering.
Juri pun membacakan soal, dimulai dari soal pertama, kedua dan terakhir soal yang ketiga, Alhamdulillah semua soal itupun selesai dijawab dengan lancar dan baik, Farhan turun dari mimbar dengan hati sangat bahagia, akhirnya Farhan mendapatkan nilai tertinggi di golongan putra dengan nilai 95 ketika itu.
Karena sudah tampil sorenya itu Farhan langsung pulang kerumah ke Kumanis, tapi malamnya ayah Farhan ditelpon oleh pihak Kecamatan untuk kembali lagi ke Sumpur Kudus, Alhamdulillah Farhan masuk final. Akhirnya malam tu juga Farhan kembali lagi ke Sumpur Kudus dan besok paginya Farhan langsung tampil di final dengan penampilan yang paling terbaik dibanding peserta yang lain, dan menjadi juara 1 tingkat Kabupaten Sijunjung.
Berikutnya pada tahun 2019 diadakan MTQ tingkat Provinsi Sumbar di Kota Solok, ketika MTQ tingkat Provinsi Sumbar itu Farhan ganti cabang dari 1 Juz non tilawah ke cabang tahfidz 1 juz tilawah, karena ada yang menggantikan Farhan pada cabang 1 Juz non tilawah, Farhan tidak jadi juara, karena kurang sempurna dalam membawakan irama, tapi pas pengujian tahfidznya alhamdulillah lancar tanpa ada salah.
Pada MTQ tingkat provinsi Sumbar di Padang Panjang tahun 2021, Pak Lalu Zulkarnaini menyuruh Farhan untuk mempersiapkan hafalan 10 Juz akan diikutkan dalam seleksi menghadapi MTQ provinsi utusan Kabupaten Sijunjung. Ketika itu ada 3 orang yang diundang seleksi, ternyata yang hadir pun Farhan sendiri.
Singkat cerita, Farhan menjadi utusan Kabupaten Sijunjung dalam MTQ tingkat Provinsi Sumbar, bulan November 2021. Farhan masuk ke final dan akhirnya memperoleh juara 2 Cabang Tahfidz 10 Juz tingkat Provinsi Sumbar di Kota Padang Panjang.
"In Syaa Allah, Farhan akan berusaha maksimal dalam mempersiapkan diri, untuk lomba cabang Tahfidz 20 Juz Putra urusan Kabupaten Sijunjung pada MTQ Provinsi Sumbar di Kabupaten Solok Selatan tahun 2023 nanti," ujarnya mengakhiri.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar