Hal itu diungkapkan Epi Radisman saat menjadi Nara Sumber tunggal dalam kegiatan "Wirid Remaja" tingkat siswa /siswi SLTA Kabupaten Sijunjung di Masjid Raya Darussalam Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Sabtu(12/11).
Kegiatan Wirid Remaja yang diikuti para siswa dan Siswi SLTA itu, juga dihadiri oleh Tim Pengawas SLTA Sumatera Barat dan Kacabdin Wil V Sumbar beserta majelis guru, berlansung sukses penuh semangat.
Wirid yang dibanjiri oleh ratusan para remaja kekinian, juga kelihatan puluhan remaja tua yang berderetan kiri-kanan mihrab Masjid tersebut, yang dilaksanakan waktu setelah Magrib menjelang Insya dengan pemateri tunggal H Epi Radisman Dt Paduko Alam SH.
Panitia penyelenggara kegiatan, Afrianto, SAg, MA, yang juga Wakil Kepala SMKN 3 Sijunjung, bidang Humas itu, mengungkapkan, bahwa wirid remaja tingkat SLTA yang terdekat dengan Masjid Raya Darussalam Muaro Bodi ini, akan diupayakan berlansung setiap Sabtu malam.
Lebih lanjut, H Epi Radisman Dt Paduko Alam SH menjelaskan tentang apa itu Kato Nan Ampek menurut Pituah Ninik Mamak itu adalah, kiasan cara bertutur dan berbicara dengan "Kato Mandaki, Kato Manurun, Kato Mandata dan Kato Malereng" plus dengan beberapa contohnya.
Begitupun materi Sumbang 12 (Duo Baleh) ER. Datuk Paduko Alam menjelaskan bahwa sumbang itu adalah prilaku-prilaku anak Minangkabau yang kelihatannya "buruak cando/kurang elok" menurut norma Adat Minangkabau yang berazaskan "Adat Basandi Syara' - Syara' Basandikan Kitabullah"
Semoga perilaku peradaban yang menyimpang tersebut jangan sampai terjadi dikalangan peserta wirid remaja atau generasi muda penerus pimpinan bangsa kedepannya, harap Datuak Paduko Alam yang juga Wakil Ketua Umum LKAAM Sumbar.
#PG | Era | UAY | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar