Selamat Datang Yang Mulia Prof Datok Muhammad Amir Bin Suamily beserta rombongan kerabat Sultan Serawak - Malaysia di kerajaan Pulau Punjung, demikian terucap lantang penuh haru dari H Abdul Haris Tengku Sati dihalaman Istano nya Pulau Punjung,
Dalam pertemuan yang penuh kekerabatan itu, Wakil Ketua Umum 4 (empat) LKAAM Provinsi Sumatera Barat H Epi Radisman Dt Paduko Alam SH yang berasal dari Nagari Manganti Jalujua Bosi dalam kawasan Rajo Ibadat Minangkabau di Sumpur Kudus, memaparkan asal-usul Kesultanan Serawak, Negeri Sembilan - Malaysia dan Pulau Punjung, bahwa semasa pemerintahan raja Pagaruyung Sultan Abdul Jalil dan Raja Alif (abat ke 15 dan 16), pernah mengirimkan beberapa ekspedisi untuk daerah-daerah tertentu dari "Kaum Kaca Puri" terutama ke wilayah Kucing tepatnya di Serawak Malaysia, termasuk ekspedisi ke wilayah Pulau Punjung - Dharmasraya.
Berkali-kali "Ambo" lihat, sesaat rombongan sultan Serawak memasuki Istano Kerajaan Pulau Punjung, Abang Ikhwan (keluarga kesultanan Serawak) selalu merenung dan bertanya pada makhluk gaib sekelilingnya, dan malahan mencium berkali-kali Keris Sakti "Gajah Menong" Pusaka kerajaan Pulau Punjung, suatu pertanda Kesultanan Serawak dan Kesultanan Pulau Punjung berasal dari kaum ekspedisi yang sama yakni "Kaum Kaca Puri" tepatnya dari TANJUANG BARULAK - Tanah Datar, tutur Datuk Paduko Alam.
Sultan Serawak Prof Abang Amir dalam sambutan singkatnya mengungkapkan bahwa kita Kesultanan Serawak berasal dari rumpun yang sama dengan kesultanan Pulau Punjung dengan pembuktian stempel yang relifnya serupa.
Pertemuan tersebut kelihatan dihadiri oleh pemerintah daerah setempat dan keluarga besar pewaris kerajaan, beserta Ninik Mamak Pemangku Adat Nagari dan Pengurus LKAAM Kab Dharmasraya.
Akhirnya Daulat Yang Dipertuan H Abdul Haris Tengku Sati Raja Pulau Punjung menjelang berpisah mengungkapkan terimakasih atas kunjungan sultan Serawak Malaysia beserta rombongan, Selamat' berpisah, selamat jalan dan semoga kita dapat berjumpa kembali.
#GP | Era | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar