Padang Panjang(SUMBAR).GP- Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Daerah diimbau untuk melakukan sembilan langkah konkret untuk penanganan inflasi.
Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Senin (28/11/2022).
Dijelaskan Tito, pihaknya telah merumuskan sembilan langkah yang menjadi panduan daerah untuk bisa melakukan pengendalian inflasi. Di antaranya memantau harga, melakukan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menjaga pasokan bahan pokok, pencanangan gerakan menanam, operasi pasar murah, sidak pasar, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi, merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) serta memberikan bantuan transportasi dari APBD.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, memaparkan, tren kenaikan inflasi didorong naiknya permintaan konsumsi momen Nataru serta kenaikan harga BBM.
Disampaikan, perkembangan harga 20 komoditas sampai dengan minggu ke-4 November, telur ayam ras menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 166 kabupaten/kota dan daging ayam ras di 128 kabupaten/kota.
"Cabai rawit dan cabai merah adalah komoditas yang fluktuasi harganya cukup signifikan selama minggu ke-4 November. Fluktuasi harga kedua komoditas tersebut terjadi di 109 kabupaten/kota seluruh Indonesia," jelasnya.
Di Padang Panjang rapat diikuti Asisten II Setdako, Ewasoska, S.H, Wakapolres, Kompol. Alvira, S.H, Danramil 01/PP, Kapt. Inf. Rudi Saragih, Kepala BPS Kota Padang Panjang, Arius Jonaidi, M.E serta beberapa OPD terkait secara virtual di Ruang VIP Balai Kota.
Berdasarkan laporan TPID mengenai perkembangan harga pangan minggu IV November, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di Kota Padang Panjang. Di antaranya daging ayam, ikan teri asin, buncis, wortel, bawang daun dan terong.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar