Puskesmas Tanjung Gadang Sijunjung Sukses jadi Tiga Besar dalam Kompetisi Inovasi Nasional APKESMI - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Puskesmas Tanjung Gadang Sijunjung Sukses jadi Tiga Besar dalam Kompetisi Inovasi Nasional APKESMI

Kamis, Oktober 27, 2022



Sijunjung (SUMBAR).GP-  Tangan dingin dari Pimpinan Puskesmas Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung,  drg.Deby Puri Perta,  kini Puskesmas Tanjung Gadang  tercatat  sebagai 3 besar terbaik  Inovasi yang diadakan DPP Asosiasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) yang diumumkan panitia dalam Semiloka Nasional ke 2 di ZHM  Premier Hotel Padang, Rabu (26/10) kemarin. 


Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) menggelar Semiloka Nasional ke-2 di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada tanggal 24 - 27 Oktober 2022 di ZHM Premier Hotel Padang.


Pimpinan Puskesmas Tanjung Gadang, drg. Deby ketika dihubungi, Kamis (27/10) berkaitan dengan keberhasilan Puskesmas Tanjung Gadang dalam berinovasi tersebut mengaku, bangga dan bahagia sekali, karena  Puskesmas Tanjung Gadang selalu dapat mengharumkan nama Kabupaten Sijunjung dewasa ini.


Dikatakannya,  inovasi yang  baik itu dimulai Juli 2022 saat itu  Puskesmas Tanjung Gadang dipimpin dr.Imelda dan aplikasi Amlodipin terus diterapkan sampai sekarang, apalagi  pemerintah daerah serta dinas kesehatan sangat mensupport terus Puskesmas Tanjung Gadang ini. 


Dikatakan Deby, sang pencetus inovasi ini adalah dr.Ghenta, dengan latar belakang munculnya inovasi ini karena kurangnya kepatuhan pasien untuk minum obat. Muncullah ide sang inovator dr.Ghenta untuk membuat aplikasi yang dinamakan Amlodipin (Aplikasi minum obat secara disiplin).


Pada bulan September  2022, rencana awal, Kepala Puskesmas Tanjung Gadang, drg.Deby bersama Kepala Tata Usaha (KTU) Herizon, dan bidang mutu dr.Ghenta hanya mendaftar untuk mengikuti Semiloka Nasional ke 2 diadakan DPP Apkesmi dengan materi penguatan puskesmas, mutu puskesmas dan pengelolaan BLUD.


Pada saat kita telah bertugas di Puskesmas Tanjung Gadang, ada peluang lomba inovasi yang dilaksanakan oleh Apkesmi tersebut, maka kami bersama sama dengan teman teman Puskesmas sepakat mendorong dr.Ghenta untuk mengikuti lomba inovasi itu, dengan mengirim berkas pada aplikasi lomba inovasi Apkesmi tersebut,  Alhamdulillah Puskesmas Tanjung Gadang lolos pada tahap pertama.


Kemudian untuk tahap selanjutnya Puskesmas Tanjung Gadang  diminta ekspose didepan dewan juri yang dikuti oleh 34 Puskesmas seluruh Indonesia,  ternyata pada saat acara seminar Semiloka Nasional ke 2 di Padang kemarin diumumkan Puskesmas Tanjung Gadang  mendapatkan perangkat ke-3 terbaik dari seluruh Puskesmas yang ada di Indonesia.


"Sebagai keberuntungan bagi kami dari Puskesmas Tanjung Gadang, kemarin itu, sebelumnya rencana mengikuti Semiloka Nasional semata, eh ternyata menerima piala dan  penghargaan keberhasilan aplikasi Amlodipin sebagai inovasi yang sedang diterapkan di Puskesmas Tanjung Gadang," ungkap Deby.


Lebih lanjut, sebagai pimpinan Puskesmas Tanjung Gadang, tentu  kita   menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh tim dan staf , terkhusus kepada dokter Ghenta sang Inovator, Erizon TU, yang telah maksimal mendukung dan bekerjasama dengan baik dalam capaian ini.



"Tanpa kerjasama kita semua mustahil prestasi  ini bisa kita peroleh, semoga prestasi ini menjadi motivator bagi kita semua untuk menjadi lebih baik lagi dalam inovasi-inovasi yang akan datang demi pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya. 



Sedangkan dr. Ghenta Ajuskri Pratama, sang inovator ketika dikonfirmasi media ini,  Kamis(27/10) menyebutkan dengan aplikasi amlodipin ini, pasien mendapatkan pelayanan berupa pemberitahuan berkala mengenai jadwal konsultasi ulang serta  jadwal minum obat di aplikasi android milik pasien yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kedisplinan pasien dalam meminum obat dan kontrol ulang sehingga penyakit yang di deritanya dapat terkontrol dan tidak jatuh kepada komplikasi yang lebih berat.



Dengan menggunakan aplikasi tersebut, ujar  dr.Ghenta menyebutkan dapat diketahui bahwa;  1. Ketersedian dan up date data kasus Penyakit Tanpa Menular  (PTM) meningkat.

2. Meningkatnya kepatuhan kontrol pasien PTM sesuai jadwal yang ditentukan.

3. Meningkatnya kedisiplinan pasien untuk minum obat PTM sesuai indikasi dokter.

4. Terpenuhinya standar pelayanan publik bidang kesehatan dalam penanggulangan masalah PTM.


Berikutnya, memudahkan untuk mengumpulkan data penderita hipertensi, data dapat diambil kapanpun tanpa harus mencari berkas fisik. Kepatuhan minum obat pasien dapat meningkat berkat adanya notifikasi bagi pasien.


Perbedaan yang paling utama menggunakan aplikasi ini adalah penghematan penggunaan kertas, kecepatan dalam entry data dan pengolahan data serta pengarsipan. Sebelumnya pencatatan data menggunakan formulir fisik, maka dalam satu bulan meja dan lacinya dipenuhi kertas formulir, untuk rekapitulasi memakan waktu lama, pengolahan data sampai didapatkan hasil untuk laporan juga dalam waktu yang lama.


Keberlanjutannya, ujar Ghenta, sejak inovasi ini diterapkan, permasalahan diatas dapat teratasi, setiap data yang terkumpul dapat langsung diolah untuk apa saja yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing masing staf Puskesmas.


"Peluang replikasi sangat besar dan mudah oleh pihak rumah sakit lainnya, atau pihak puskesmas dan pelayanan kesehatan 1, kemudian aplikasi Amlodipin masih bisa dikembangkan fitur -fiturnya, tidak hanya bisa menampilkan data, entry dan hasil analisis secara otomatis saja, tetapi juga dapat ditambah dengan portal pendaftaran online," jelas Ghenta.


#GP | Herman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS