Padang Panjang(SUMBAR).GP- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang gelar Pelatihan Petugas Lapangan Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Hotel Grand Bunda Bukittinggi, Rabu (05/10/2022). Pendataan awal ini bakal dilaksanakan 15 Oktober-14 November mendatang.
Kegiatan diikuti 80 calon petugas lapangan yang terbagi atas dua gelombang. Gelombang pertama, 5-8 Oktober dan gelombang kedua 11-13 Oktober di lokasi yang sama.
Kepala BPS Padang Panjang, Arius Jonnaidi, M.E, menyampaikan, pelatihan ini dilaksanakan guna memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan tentang konsep dan defenisi, organisasi dan tata cara pendataan di lapangan.
Dikatakan, pendataan awal Regsosek adalah kegiatan super prioritas. Presiden Joko Widodo secara khusus menyampaikan pada Penyampaian RUU APBN TA 2023 pada 16 Agustus lalu.
“Reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Regsosek, serta percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," Sebut Arius.
Melalui pendataan ini, tambahnya, akan dihasilkan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan.
Pendataan Awal Regsosek di Kota Padang Panjang, katanya, membutuhkan petugas lapangan (PPL, PML dan Koseka) yang memenuhi standar profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi kode etik statistik. Petugas lapangan ini diharapkan memiliki karakter moral (jujur dan rendah hati) dan karakter kinerja (kerja keras, ulet, tangguh, tidak mudah menyerah).
"Kedua karakter tersebut sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan pengumpulan data di lapangan yang sangat bervariasi. Tantangan terbesar pengumpulan data adalah menghadapi penolakan oleh responden. Padahal target pendataan awal Regsosek adalah 100 persen respon atau zero non response," sebutnya.
Menurut Arius, ada empat kompetensi yang harus dibangun yaitu, berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi. Kemampuan berpikir kritis dibutuhkan untuk dapat memahami standar pengumpulan data yang meliputi konsep, definisi, klasifikasi, pengukuran dan satuan yang digunakan dalam pendataan awal.
"Petugas harus memahami tujuh cakupan data yang akan dikumpulkan. Di antaranya, kondisi sosio ekonomi, demografis, kondisi perumahan dan sanitasi air bersih, kepemilikan aset, kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus, informasi geospasial, tingkat kesejahteraan, dan informasi sosial ekonomi lainnya," terangnya.
Ditambahkannya, kompetensi kreatif dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam pengumpulan data di lapangan. Bila satu cara gagal dalam memperoleh respon dari warga, cari alternatif cara lain sampai pengumpulan data berhasil.
"Kompetensi komunikasi dibutuhkan karena pendataan awal ini dilakukan dengan wawancara langsung. Kemampuan komunikasi Koseka, PML dan PPL sangat menentukan keberhasilan pendataan lapangan. Kompetensi terakhir yaitu kolaborasi, dibutuhkan karena kunci sukses pendataan awal Regsosek terletak pada kerja sama yang baik antara PPL, PML, Koseka, BPS kabupaten/kota," jelasnya.
Arius menambahkan, untuk menggenapi karakter dan kompetensi petugas, masih dibutuhkan kemampuan lain yaitu literasi baca, budaya dan teknologi informasi.
"Karena tingginya standar petugas lapangan yang ditetapkan pada pendataan awal ini, saya berpesan agar pelatihan ini menjadi salah satu hal yang penting dalam pelaksanaan Regsosek,” tuturnya.
#GP | DF | Rel | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar