Sijunjung (SUMBAR).GP - Pengusaha muda Hartman(48) mengatakan "saya telah melalui ujian kehidupan yang amat berat. Kaki patah 7 tulang belikat juga patah"
Hal itu diceritakan oleh Har kepada awak media goparlement di rumahnya di Kumbayak, Nagari Tibulun, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Kamis, (6/10)
Lebih lanjut Har meneruskan ceritanya, "waktu itu saya berprofesi seorang sopir truk mengantarkan log kayu yang sangat besar dari hutan ke gudang penampungan.
"Pada suatu hari di tahun 1999 kami konvoi mengangkut log-log besar itu. Disebuah tanjakan terjal sebuah mobil yang di depan saya tidak kuat mendaki bukit yang sangat terjal itu. Mobil itu juga mengangkut kayu-kayu raksasa. Saya berada di belakangnya berjarak sekitar 75 meter. Saya cemas dan takut. Kalau-kalau mobil itu jebol rem," kata Har bercerita dengan semangat.
"Rupanya apa yang saya takutkan kini terjadi. Mobil itu meluncur kencang ke belakang. Kayu-kayu besar itu menghantam saya. Saya terluka parah. Kaki saya patah 7. Tulang belikat saya turut patah" , tambah Har.
"Saya diangkut dengan ambulan ke RSUP M. Djamil Padang. Setelah dirawat selama 2 hari badan saya menggembung seperti balon dan muntah darah", aku Har.
Dengan mata berkaca-kaca Har melanjutkan kisah sedihnya. "Setelah dua bulan dirawat inap saya diperbolehkan pulang dengan catatan masih rawat jalan. Untunglah isteri saya selalu setia menemani dan merawat saya. Tiga tahun lamanya saya tidak bisa berjalan kaki", lanjut Har.
"Setelah mulai bisa berjalan kaki dengan tongkat, saya buka usaha lagi. Yaitu usaha depot air minum. Saya ikut lansung mengantarkan galon-galon air itu ke rumah-rumah penduduk. Tapi malangnya motor saya ditabrak oleh mobil lagi. Kaki kanan saya patah lagi". Ujar Har.
"Berulang-ulang saya patah kaki, syukurlah saya tidak patah hati, bisa terus melakukan usaha dengan berobat dan terus lanjutkan berbisnis, Alhamdulillah bisa juga sukses", kata Har menutup ceritanya.
#GP | Herman | Bur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar