بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاته
Sijunjung (SUMBAR).GP- Tidak semua orang terlahir di tengah keluarga yang paham tentang agama, tidak semua orang terlahir dari keluarga yang mampu membiayai pendidikannya, tidak semua orang terlahir di tengah lingkungan yang di kelilingi orang-orang shalih.
Sungguh ada banyak sebab dan hal yang tidak kita ketahui dalam diri seseorang, maka hentikan bila hari ini kita masih terburu-buru menghakimi dan memberi julukan yang buruk, apa lagi sampai merendahkan bahkan menertawakan dosa-dosanya.
Karena tidak ada alasan kita boleh merendahkan dan meremehkan orang lain, sekalipun dia adalah pelaku maksiat.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا
"Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.”
(Madarijus Salikin, 1: 176)
Dengan demikian BISA JADI kita yang saat ini merasa cukup alim dan shalih sehingga MERASA AMAN, menjadi BANGGA dengan IBADAHNYA, dan AKHIRNYA TERGELINCIR dalam DOSA, SEBAB mudah meremehkan serta MERASA UJUB.
Di satu sisi ada SEORANG yang kita nilai HINA melakukan dosa, NAMUN ia diam-diam BANGUN di keheningan MALAM, MENGETUK PINTU LANGIT, MENANGISI, MENYESALI, dan MEMOHON AMPUN kepada Allah atas segala DOSA-DOSANYA, dan ALLAH pun MENGAMPUNINYA.
Maka siapa yang saat itu yang lebih baik di mata Allah? seorang yang berdosa yang menangisi dosanya atau seorang yang shalih yang bangga dengan ibadahnya?
Simak bagaimana ungkapan Al-Hasan al-Bashri rahimahullah beliau mengatakan,
إِنَّ الرَّجُلَ يُذْنِبُ الذَّنْبَ فَلَا يَنْسَاهُ وَمَا يَزَالُ مُتَخَوِّفًا مِنْهُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ
"Sungguh ada SEORANG yang MELAKUKAN DOSA LANTAS DIA senantiasa INGAT dosa tersebut dan KHAWATIR DAMPAK BURUKNYA. AKHIRNYA dia pun MASUK SURGA karenanya."
(Az-Zuhd karya Imam Ahmad nomor 338)
Begitulah terkadang perbuatan dosa itu bisa menjadi 'sebab' masuk surga.
Hal ini bisa terjadi manakala dosa tersebut membuahkan inabah.
Inabah adalah kondisi ibadah dan amal sholih setelah berbuat dosa dan bertaubat jauh meningkat drastis dibandingkan kondisi sebelum berbuat dosa, sehingga ia semakin menjadi lebih baik, dan hal ini ia dijadikan motivasi untuk selalu semangat beribadah dan beramal shalih.
Oleh karena itu wahai saudara ku, Andai kau tau bagaimana perjuangan seorang pendosa dalam menemukan jalan kembali kepada-Nya, tentu kau takkan pernah merasa jumawa dihadapannya.
Maka jangan pernah bangga dengan kebaikan dan keshalihan yang kita miliki, janganlah kita merendahkan dan menertawakan dosa orang lain, Sebab bisa jadi Allah akan mengampuni mereka atas ketidaktahuannya, TETAPI ALLAH PASTI AKAN MENGHUKUM kamu atas KESOMBONGANMU.
Semoga hal ini menjadi renungan untuk kita semua.
Ingat, Tugas kita hanya menasehati dan mengingatkan, bukan memaksa apa lagi merendahkan.
Dan jangan lupa untuk senantiasa mendo'a kan keluarga, saudara, teman, tetangga dan mereka semua yang masih dlm kelalaian agar mendapat hidayah.
Karena kita semua masih perlu hidayah dan hanya Allah lah yang dapat mengambil atau memberikan taufiq dan hidayah kepada kita semua.
Jazakumullahukhairan wa Barakallahfikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar