Padang Panjang(SUMBAR).GP- Sampai minggu keempat Oktober, beras menjadi komoditas yang meningkatkan harga di semua provinsi di Indonesia. Sementara minyak goreng menjadi komoditas yang mempengaruhi kenaikan harga di 318 kabupaten/kota.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Mingguan Pengendalian Inflasi yang diikuti Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Indonesia, Senin (31/10/2022).
Di Padang Panjang rapat ini diikuti secara virtual oleh Wakil Wali Kota, Drs. Asrul, Dandim 0307/Tanah Datar, Letkol. Czi. Sutrisno, Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto, SIK, Kepala BPS Kota Padang Panjang, Arius Jonaidi, ME serta beberapa OPD terkait di Ruang VIP Balai Kota.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang memimpin rakor ini, menambahkan, sesuai dengan gerakan nasional pengendalian inflasi daerah, maka ada 20 bahan pangan yang dipilih yang akan dijadikan patokan kinerja pengendalian inflasi.
Guna memantau harga, mengantisipasi setiap daerah agar selalu mengupdate tren kenaikan harga komoditas tersebut.
"Ada 51 kabupaten/kota yang mengalami fluktuasi harga (stabil). Masih ada 27 pemda yang tidak menambahkan laporan harian pada minggu ke-4 ini dan 36 daerah belum melakukan upaya apapun dalam penangan inflasi daerah hingga minggu ini," tulisnya.
Kepada Pemeritah Daerah, Tito menegaskan untuk tidak ragu-ragu menggunakan instrumen keuangan APBD di samping mengaktifkan dan mengoptimalkan satgas pangan dan TPID masing-masing.
Sementara itu, berdasarkan laporan perkembangan inflasi di Kota Padang Panjang pada minggu keempat Oktober ini, perkembangan harga komoditas relatif stabil cenderung turun. Hanya dua komoditas yang mengalam kenaikan harga yaitu daging ayam broiler dan seledri.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar