"Alah manuruik jalan nan luruih,
Alah manampuah jalan nan pasa,
Adat alah ba isi,
Limbago alah batuang,
Alah sasuko sa Nagari.
Saciok bak ayam,
Sadanciang bak basi.
Yang ditandai dan diawali turunannya Niniak Mamak dari balai - balai Adat Sitinjau Lawik nan balabuah Kudo Koto Ranah, berarak bersama didepannya terlihat Ketua LKAAM Kabupaten Sijunjung dan Ketua LKAAM Kecamatan Tanjung Gadang Yulizar Effendi Dt Panghulu Rajo, beserta Ketua KAN AT. Dt. Bijo Dirajo, Bundo Kanduang, cucuang kamanakan, perangkat pemerintahan nagari dan seluruh lapisan masyarakat, memenuhi sesak menelusuri Bukik Koto Tuo melewati jalan lintas Sumatera yang diiringi telempong dan tambur tasa dan bunyi-bunyian lainnya, berderetan panjang menempuh jalan kurang lebih 3 km.
Luar biasa, kaua Adat Nagari Tanjung Gadang ke- 707 tahun yang diprakarsai Wali Nagari Prima Randu dan perangkatnya itu, sempat menghadirkan dua orang Bupati sekaligus yakni Bupati Sijunjung (Benny Dwipa Yuswir) dan Bupati Dharmasraya (Sutan Riska Tengku Kerajaan).
Menjelang prosesi puncak berkaua Adat berlangsung, ke-dua Bupati tersebut sempat berkegiatan melepas ribuan bibit ikan di Sungai nampar Tanjung Gadang, bahkan dipinggiran lokasi berkaua Adat yang disebut "Sawah Balai" itu, tampak berjejer tampilan beraneka ragam kuliner, termasuk suguhan "Buah Barangan Barondang" dari seorang Bundo kepada Duo Bupati tersebut.
#PG | Era | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar