Ponorogo(JATIM).GP - Warga Muhammadiyah dihimbau untuk tidak alergi politik dan wajib melek politik. Harapan tersebut disampaikan oleh H. Suli Da'im selaku Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur saat menghadiri Safari Baitul Arqom Majelis Pendidikan Kader Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bungkal, Minggu (30/10/2022).
Menurut Kang Suli sapaan akrab H. Suli Da'im, jika pimpinan dan warga persyarikatan Muhammadiyah abai dengan dinamika politik, maka jangan heran apabila mereka yang masuk dalam pusaran politik. "Dan kekuasaan tidak memerhatikan kepentingan Muhammadiyah," ungkap Kang Suli.
Selain itu, Kang Suli juga memaparkan bahwa pada konteks itulah Muhammadiyah penting menjadikan politik sebagai amal usaha baru setelah sukses di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial. 'Pertanyaannya, dari mana keinginan mewujudkan politik sebagai amal usaha harus memulai? Jawabnya, sebagai langkah awal penting dirintis penyelenggaraan sekolah politik sebagaimana yang sudah dimulai LHKP PWM Jatim untuk mendidik kader-kader Muhammadiyah," paparnya.
Lebih lanjut Kang Suli menegaskan bahwa kader-kader tersebut dapat disiapkan untuk mengisi berbagai posisi di eksekutif dan legislatif. "Dorongan mewujudkan amal usaha politik pernah diutarakan almarhum Bahtiar Effendy. Menurut beliau, menjadikan politik sebagai amal usaha penting karena sepanjang era reformasi, Muhammadiyah belum sukses menempatkan kader-kader terbaiknya di lembaga eksekutif dan legislatif," tandasnya.
Acara dihadiri oleh Majelis, Lembaga Ortom dan PCM se-Kecamatan Bungkal, Ketua PDM Ponorogo, H. Muh. Syafrudin dan jajaran MPK serta diikuti PCM Ngrayun Barat dan Ngrayun Timur.
#GP | Muh Nurcholis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar