Demikian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Puji Basuki, SP. M.MA ketika diminta komentarnya, Kamis (6/10) sehubungan ditetapkannya Batobo Konsi dan Bakaua Adat budaya Kabupaten Sijunjung sebagai WBTbI tahun 2022 ini.
Dikatakannya, penetapan warisan budaya tak benda terhadap Batobo Konsi dan Bakaua Adat adalah salah satu bentuk konservasi terhadap budaya. Jangan sampai warisan budaya yang luhur ini semakin menghilang seiring dengan perkembangan zaman dan modernitas.
Sisi lain sebagai bagian dari perkampungan adat Padang Ranah, Batobo dan Bakaua menjadi istimewa, karena masih diterapkannya tata kehidupan matrilineal dalam banyak aspek
aktivitas kehidupan masyarakat yang masih menerapkan kaidah-kaidah adat bisa ditemui dalam keseharian masyarakatnya.
Di perkampungan inilah kita bisa melihat bagaimana masyarakat agraris mengusahakan lahan pertaniannya dengan tradisi yang masih dipertahankan yaitu kelompok Tobo Kongsi.
Demikian juga Bakaua Adat sebagai prosesi yang mencerminkan rasa syukur atas keberhasilan panen dan terhindar dari segala bentuk bala.
"Tradisi Batobo Konsi maupun Bakaua Adat banyak nagari dan jorong yang kini masih mengadakan hal itu di Kabupaten Sijunjung, semoga kedepannya semakin dapat dilestarikan," ungkap Puji Basuki.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar