Hal itu diungkapkan Leli Arni saat memberikan kata sambutan dalam kegiatan lomba nyanyi hymne Bundo Kanduang dan Minang Kabau, di Gedung Pancasila Muaro, Jumat (30/9)
"Saya sangat berbahagia dan bangga melihat antusias dan kekompakan anggota Bundo Kanduang Kabupaten Sijunjung yang saat ini datang dari berbagai nagari dan kecamatan mengikuti lomba hymne Bundo Kandung dan Minangkabau ini," ungkap Politisi PDI Perjuangan yang juga isteri orang Sumpur Kudus itu.
Putri kelahiran Dharmasraya yang juga mantan Sekdakab Dharmasraya ini, mengingatkan, secara khusus posisi Bundo Kanduang, kalau dirumah kita adalah sebagai istri dari suami, sedangkan suami itu adalah imam kita.
"Dahulu kita pernah bersatu dalam Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung sekarang kita berpisah dengan mekarnya Kabupaten Dharmaraya dan Kabupaten Sijunjung, namun dalam hati dan perasaan saya, kita tetap satu seperti dahulu, karena suami saya orang Sumpur Kudus," ujar anggota DPRD terpilih dari Dapil VI Sumbar itu.
Bundo Leli Arni, mengajak anggota Bundo kanduang baik tingkat nagari, kecamatan maupun kabupaten menjelaskan tentang kegiatan reses ini, mari kita tingkatkan eksistensikan peran Bundo Kanduang dalam dikehidupan bersama di lingkungan masyarakat bukan hanya sekedar seremonial saja tapi dalam kegiatan nyata mewujudkan Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah.
"Kebersamaan yang nampak sekarang adalah modal yang baik, untuk melangkah lebih jauh lagi, dalam memupuk persatuan dan kesatuan, bersinergi dengan Pemda dan DPR untuk menyukseskan kegiatan pembangunan daerah kedepannya," ujarnya.
"Kegiatan lomba nyanyi hymne Bundo Kanduang dan Minangkabau ini merupakan inisiatif dari Bunda Leli Arni melalui dana pokirnya diikuti 8 utusan kecamatan mengambil tema" Bersama Bundo Kanduang Kita Lahirkan Generasi Penjaga Negeri Yang Berpegang Adat dan Budaya" kata Ketua Pelaksana lomba Bundo Gusmanidar dalam laporannya.
Kegiatan terasa lebih meriah dan semangat sebelum lomba diadakan, diawali lagu hymne Bundo Kanduang dipimpin Bundo Jainar salah seorang sepuh Bundo Kanduang Kabupaten Sijunjung.
Ketua Bundo kanduang Kabupaten Sijunjung Yasnidar Wahab dalam sambutannya, menyampaikan agar para Bundo selalulah belajar, diskusi sesama sehingga kita bersama paham dan mengerti dengan adab yang tertuang dalam nasihat sumbang duobaleh dan lainnya.
"Semoga awal kegiatan ini kita bisa melakukan kerja nyata lainnya kedepan untuk bisa memberikan sumbangsih positif bagi melestarikan adat dan istiadat yang berlaku dalam masyarakat khususnya bagi generasi muda bangsa dan negara," harapnya.
Bundo Riri Benny Dwifa sebagai Penasihat bundo kandung Kabupaten Sijunjung, dalam pengarahannya, mengapresiasi Bundo Leli yang telah memfasilitasi acara ini ditengah recofusingnya anggaran di pemerintahan,sehingga dengan fasilitas yang Bundo Leli lakukan bisa terus mengeksistensian peran bundo kanduang dizaman sekarang.
Dikatakannya, peran bundo kanduang yang sentral dan sangat strategis dan bisa memberikan pemahaman yang baik dan mengedukasi masyarakat, dalam masalah stunting dan dampak buruk pergaulan LGBT yang harus kita hindari bersama.
Bundo Riri juga menyinggung, tentang angka penceraian dan perselingkuhan yang tinggi di Kabupaten Sijunjung, dan juga menyentil tentang angka kebebasan sex di Sumbar masuk peringkat ke tiga di Indonesia.
"Ini sangat memalukan sekali, bagi kita selaku orang Minangkabau yang berfalsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, disini lah letaknya peran para pemangku adat dan bundo kanduang, agar bersinergi dengan berbagai elemen sangat penting kita lakukan untuk membentengi generasi penerus dari pengaruh hal hal yang buruk itu," pesan Bundo mengakhiri pengahannya dan langsung membuka seraca resmi kegiatan lomba ini.
Kegiatan Bundo Bundo ini, juga dihadiri kepala OPD terkait seperti Dinas Sosial, Pendidikan dan Kebudayaan, DPMN, Parpora serta para Camat SE Kabupaten Sijunjung.
Keluar sebagai juara I, II dan III dalam lomba ini adalah grup Bundo Kanduang utusan Kecamatan Sumpur Kudus, Koto VII dan Kecamatan Kupitan dengan Dewan Juri berasal dari berbagai unsur dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar