بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Sijunjung (SUMBAR).GP- Menangis merupakan bukti yang menunjukkan ketakwaan hati, ketinggian jiwa, kesucian sanubari dan kelembutan perasaan…
Menangis manakala hamba yang bersangkutan ingat kepada Rabbnya dan takut akan dosa-dosa yang telah dilakukannya…
Wahai Saudaraku, air mata apakah yang selalu menetes dari mata ini…?
Pernahkah air mata ini menetes karena takut dan harap kepada Allah…?
Pernahkah air mata ini menetes karena dosa-dosa dan maksiat yang telah dilakukan…?
Wahai Saudaraku…
Menangislah sebelum menyesal, sebab perjalanan sangatlah jauh dan bekal hanya sedikit…
Berapa banyak sudah penyesalan yang telah ia teguk di dalam menjalani sisa-sisa hidupnya…?
Berapa besar kehinaan yang harus ia tanggung setelah kematiannya…?
Alangkah mengkhawatirkan bagi orang yang meyakini sebuah perintah, akan tetapi setelah itu melupakannya…
Ketahuilah…
Derajat yang tinggi di sisi Allah tidak akan diraih kecuali setelah bersungguh-sungguh…
Sungguh-sungguh tidak akan ada kecuali setelah adanya rasa takut…
Rasa takut tidak akan ada kecuali setelah adanya keyakinan…
Keyakinan tidak akan ada kecuali setelah adanya ilmu…
Ilmu tidak akan ada kecuali setelah belajar…
Belajar sulit dilakukan jika tanpa adanya niat, tekad dan semangat yang kuat…
Manfaatkanlah waktu dan ketahuilah perbuatan apa saja yang mengiringi malam dan siangmu yang telah berlalu…
Perbaharuilah taubat setiap waktu, dan jadikanlah umurmu dalam tiga waktu : waktu untuk ilmu, waktu untuk beramal dan waktu untuk memenuhi hak dan kewajibanmu…
Umur manusia hanyalah hitungan hari…
Manusia akan mendapatkan kebahagiaan jika ia menghibahkan dirinya untuk Allah ‘Azza wa Jalla…
Ingatlah suatu hari, dimana penyesalan tidaklah berguna lagi…
ٌيَا حَسْرَتَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ…
“…Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah…” (QS. Az-Zumar [39]: 56)
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
“Dia mengatakan : “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini” (QS. Al-Fajr [89]: 24)
قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا…
“…Mereka berkata : Sungguh betapa menyesalnya kami atas apa yang kami sia-siakan dahulu di dunia…” (QS. Al-An’aam [6]:31)
#GP | Sijunjung | 30 September 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar