"Kegiatan Bimbingan Teknis penulisan cerita rakyat itu, mendatangkan Nara Sumber dari Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Unand Padang, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang dan Balai Bahasa Provinsi Sumbar," ujar Pamong Budaya Ahli Muda Ery Yanto, S.Pd selaku panitia pelaksana bimtek tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Puji Basuki, SP. M.MA., ketika membicarakan secara khusus tentang Bimtek penulisan cerita rakyat ini mengatakan, daerah Lansek Manih ini, banyak memiliki cerita rakyat, legenda dan folklore yang diceritakan dan disampaikan secara lisan turun-temurun.
Momen-momen bercerita ini lebih banyak pada aktivitas misalnya orang tua mendongeng kepada anaknya sebagai pengantar tidur dan pada beberapa seni pertunjukan semisal kesenian randai, saluang atau rabab di daerah ini.
Seiring perkembangan zaman, kata Puji Basuki, cerita dan legenda sebagai bagian dari budaya ini sudah mulai tergerus dan tertimpa oleh budaya lain dan cerita modern lainnya.
Maka melalui Bimtek yang dilakukan kepada anak sekolah kali ini, adalah dalam upaya mengangkat kembali cerita-cerita rakyat yang sudah mulai hilang, lebih khusus lagi sebagai penyemangat anak-anak yang dibimbing, yang juga sebagai peserta lomba penulisan cerita rakyat.
"Anak-anak ini kedepannya bisa menjadi lebih kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi dibawah bimbingan gurunya, sehingga cerita rakyat ini bisa dikemas bukan hanya dalam bentuk tulisan tetapi juga berupa konten-konten sosial media lain, misalnya youtube, podcast," harap Puji Basuki.
"Kita mendorong anak-anak untuk bisa berkolaborasi dengan anak-anak yang lain, misalnya dengan yang hobi desain grafis dan kartun, yang menekuni photografi dan videografi. Dengan demikian akan lebih menarik cerita-cerita rakyat ini, bila dikemas secara multimedia sehingga layak dan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi sekarang, lebih tersebar luas dan tentunya tetap lestari," tutup Puji.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar