Warlan Sukandar, MA : Ada Empat Tipe Pola Asuh Anak. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Warlan Sukandar, MA : Ada Empat Tipe Pola Asuh Anak.

Minggu, Agustus 07, 2022



Sijunjung (SUMBAR).GP- Keluarga besar SDN 4 Padang Laweh, Kecamatan Koto VII dipimpin Kepala Sekolahnya Herwita Mingriyati, S.Pd selenggarakan Parenting edukasi dengan menghadirkan putra terbaik Padang Laweh Warlan Sukandar, MA sebagai Nara sumber.


Parenting edukasi yang bertemakan" Membangun Sinergi Sekolah, Orang tua dan Siswa" dihadiri murid, orang tua murid, Wali Nagari Padang Laweh Selatan diwakili Sekretarisnya Sawal, S.Pd.I. Pengurus Komite dan tokoh masyarakat setempat.



Warlan Sukandar yang juga dosen Universitas Adzkia Padang itu menyampaikan, betapa pentingnya kerjasama antara sekolah, masyarakat dan orang tua dalam mewujudkan pendidikan yang maksimal. 


Pendidikan tidak bisa diserahkan kepada hanya satu pihak saja, contohnya hanya kepada sekolah saja, sebab orang tua merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak mereka. Kemudian masyarakat juga perlu memainkan peran sebagai pengontrol dan mengawasi jalannya pendidikan anak-anak dilingkungan mereka.



Ditegaskan Warlan Sukandar, salah satu karakter masyarakat sangat menghambat terhadap pendidikan dan kesuksesan anak anaknya  adalah pola asuh orang tua kepada anak anaknya. 


Lebih lanjut, Warlan Sukandar Buya kondang Sumatera Barat itu, menyampaikan ada empat tipe pola asuh orang tua terhadap anaknya. 


Pertama tipe Otoriter, dimana anak harus seperti keinginan orang tua. Pola asuh ini akan membuat anak keras, suka melawan, dan hubungan pergaulan dengan  masyarakat tidak baik. Tipe otoriter sangat berbeda dengan tegas.


Kedua  tipe Cuek, dimana orang tua tidak mau tau dengan anak-anaknya, pola asuh seperti ini membuat anak agresif, tidak punya tanggung jawab, egois, sering bolos, sering bermasalah dengan teman dimana anak itu berada.


Ketiga tipe permisif, terlalu memanjakan anak. Pola asuh seperti ini mengakibatkan anak tidak mandiri, pemalas, dan tidak mau berusaha serta  berfikir. 


Keempat tipe Denokratis, inilah yang diinginkan,  dimana anak akan menjadi lebih mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai minat terhadap hal-hal baru, mudah bekerjasama dengan orang lain 


Menurut Warlan Sukandar, kebiasaan masyarakat kita Padang Laweh yang harus diubah adalah pola asuh yang pemisif dan cuek, selalu memanjakan anak secara berlebihan. Kemudian kebiasaan menangisi anak di saat anak mau merantau.  Bahkan dahulu  ada kebiasaan masyarakat, jika anak merantau, orang tua akan mencarikan obat-obatan  kepada dukun supaya anak ini ingatannya selalu  kekampung halaman saja, dan akhirnya balik kampung habis.


"Inilah salah satu faktor mengapa generasi Padang Laweh tidak banyak yang hobi merantau, padahal merantau itu sangat penting dan menjadi karakter bagi orang Minang, dengan merantau pikiran akan terbuka, dan jika balik ke kampung halaman pola pikir orang yang pernah merantau pasti akan berbeda dari anak-anak yang tidak pernah merantau," ujar Warlan Sukandar yang beristrikan orang Pariaman ini.


Budaya Padang Laweh harus kembali  seperti mengontrol anak-anak,  agar dipastikan mereka siang ke sekolah dan malam ke surau mengaji.  Mereka juga perlu dilibatkan dalam kesenian yang bermanfaat, selain itu anak-anak juga perlu di ajarkan silat/bela diri apalagi bagi yang laki-laki.


Untuk melatih komunikasi mereka, mereka juga perlu di dorong untuk belajar berpidato, di Padang Laweh kebiasaan ini sudah menjadi turun temurun, namun sayang tidak begitu di tekankan lagi  kepada generasi sekarang, sudah mulai longgar.


Dan untuk menguji nyali mereka, mereka harus di dorong untuk merantau, meninggalkan kampung halaman, hidup terpisah dari keluarga yang biasanya tinggal senang. Ini sangat membantu dalam pembentukan karakter anak, agar lebih tangguh dan terbuka dalam menghadapi kehidupan.


Kepala sekolah Herwita Mingriyati, S.Pd dan Ketua Komite Sekolah sangat berterimakasih atas pencerahan Buya Warlan Sukandar, semoga kedepannya terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antara sekolah, orang tua murid dan masyarakat lingkungan sekolah.


#GP | Herman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS