Selain menerima 12 orang, mahasiswa Turki asal Indonesia itu yang terdiri 6 laki- laki dan 6 orang perempuan itu, Nagari Sumpur Kudus juga menerima 30 orang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) terdiri dari laki laki 19 orang dan 11 orang perempuan selama 40 hari kedepannya.
"Tanggapan masyarakat dan pemerintah Nagari Sumpur Kudus sangat positif dalam menyambut kedatangan mahasiswa KKN dari kedua universitas dalam dan luar negeri itu," aku Syarijal ketika ditemui media di Muaro, Senin (15/8).
Kata mahasiswa Turki tersebut, Nagari Sumpur Kudus satu satunya di Indonesia, dijadikan lokasi KKN bagi mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Turki tahun ini, tutur Syarijal.
Kedua belas orang mahasiswa Turki asal Indonesia yang ber-KKN itu, melakukan bermacam-macam program masalah kesehatan, pendidikan, masalah wisata dan masalah kuliner-kuliner lainnya.
Pada saat kedatangannya pertama kali, tanggal 10 Agustus 2022 dalam penyambutannya di halaman Kantor Wali Nagari Sumpur kelihatan respon dari masyarakat sangat luar biasa, apalagi malam saat kita mengadakan wirid bulanan, petang Kamis itu masyarakat membanjiri masjid Raja Ibadah sekaligus perkenalan dengan mahasiswa yang baru datang.
Kelihatannya mahasiswa tersebut juga sangat antusias sekali tinggal dan ber-KKN di Sumpur Kudus ini, kenapa bisa sesuai kata Pak Wali, pertama karena masakan dan kuliner khas Sumpur Kudus cukup luar biasa seperti, sambal belalang-belalang, sambal daun ubi dan yang lebih seru lagi s
gulai umbut namanya.
Diperkirakan, mahasiswa Turki ini pada tanggal, 18 Agustus 2022, mereka akan pulang ke kampung masing masing, mereka ada yang pulang ke Jakarta, Jateng dan Kalimantan dan pada awal September mereka akan kembali ke Turki.
Budaya dan etika, akhlak masyarakat Nagari Sumpur Kudus dengan keturunan Raja Ibadat, Syekh Ibrahim dan monumen PDRI sangat sinkron dengan naluri para mahasiswa itu, makanya masyarakat sangat bersimpati terhadap rombongan kedua Universitas yang tengah ber-KKN itu.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat yang berjumlah 30 orang terdiri dari laki-laki 19 orang dan perempuannya 11 orang, dalam masa 40 hari kedelapannya, programnya akan menulis dan merangkum sejarah yang pernah ada di Sumpur Kudus, termasuk akan menyelesaikan buku biografinya Buya Syafii Maarif bagaimana kehidupannya, mulai dia lahir, masa remaja, perjuangannya sampai meninggal dunia.
Selain itu, mahasiswa KKN UMSB juga akan berperan dalam memajukan wisata Bukit Pendakian Nagari Sumpur Kudus yang juga berfungsi wisata penyangga wisata Geopark Silokek. Dalam tahun ini wisata alam Bukit Pendakian Sumpur Kudus mampu masuk 500 besar dari 3800 Desa Wisata dan Geopark Silokek masuk 50 besar Desa Wisata tahun 2022 ini.
"Kita berharap dalam masa ber-KKN terjadi inter aktif positif kedua kelompok mahasiswa KKN dari UMSB dan mahasiswa Turki asal Indonesia bisa senang, nyaman dan saling mengisi ilmu pengetahuan dengan masyarakat Sumpur Kudus ini," ujar Syarijal.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar