Dalam menyampaikan refleksi setelah mengikuti Temu Pendidik Nusantara (TPN) ke 9 Daerah Sijunjung oleh panitia pelaksana saat akan penutupan TPN9 tersebut diungkapkannya melalui pantun berikut.
"Manih rasonya saka niro
Ambiak ka kuah mpek mpek
Ikuik TPN sabana sero
Banyak ilmu nan didapek
Tasabuik hebat urang Banten
Banyak urang pai barubek
Ndak ado rugi ikuik TPN
Banyak kawan ilmupun dapek"
Menurut Ina, penulis buku tunggal " Pituah Dalam Pantun Minang" tahun 2019 itu, sebagai guru yang berasal sekolah dipedalaman sana, kegiatan seperti TPN merupakan kegiatan yang sangat berkesan. Kegiatannya memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga. TPN ini juga sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan teman profesional.
"Praktik praktik dari guru-guru yang tampil dalam TPN tersebut, memberikan motivasi bagi saya untuk selalu mau belajar dan belajar karena ilmu itu bersifat dinamis. Kita bisa mengajar kalau kita mau belajar," ungkapnya saat wawancara dengan media.
Rahma Yulina, S.Pd., negeri asalnya adalah Jorong Sungai Sariak, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam sudah bertugas di daerah pedalaman Kecamatan Sumpur Kudus, sejak Maret 2010 lalu atau lebih 12 tahun menjadi guru SMPN 36 Sijunjung yang berkampus di Nagari Manganti.
Almamater Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang, yang wisuda tahun 2006 itu, telah dikurniai 3 orang anak. Yang tertua perempuan Rafifa Hamid kelas 2 di pondok pesantren Ashabul Yamin di Lasi. Yang nomor dua laki-laki Zamzami Hamid kelas 5 SD dan paling kecil juga laki-laki Al Ghifari Hamid kelas 1 SD di Manganti
Ina yang mengaku sudah ikut aktif di KGBN sejak tahun 2019, saat itu Kabid.SMP Buk Len, menyuruh saya bergabung ke KGBN sedangkan waktu Ina sedang menulis buku tunggal "Pituah Dalam Pantun Minang" tahun 2019.
Guru yang mengajar mata pelajaran IPS ini, terhitung mulai tahun 2020 dipercaya teman teman dan pimpinan menjadi Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMPN 36 Sijunjung.
" Alhamdulillah, pada tahun 2022 ini, kita lulus seleksi menjadi Calon Guru Penggerak Angkatan 6 di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat," ujar Ina menambahkan.
Bercerita soal pantun berpantung, kalau untuk lomba, Ina cuma pernah ikut sekali saja, tetaapi untuk menulis buku pantun, Ina pernah ikut "Penulisan pantun 1000 Guru ASEAN" yang diadakan Perkumpulan Rumah Seni Asnur di Jakarta pada tahun 2020 lalu.
Kembali ke TPN dan KGBN, Ina ingin menyarankan agar seluruh guru, terutama guru dalam Kabupaten Sijunjung ini agar segeralah bergabung dengan komunitas guru penggerak, karena akan banyak ilmu yang diperoleh untuk peningkatan kompetensi agar bisa mengajar lebih baik lagi.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar