Pasien Poli Penyakit Dalam
Sijunjung (SUMBAR).GP- Terhitung sejak 7 Juni 2022 dr.Riyantis Capanay menjadi Direktur RSUD Sijunjung menggantikan pejabat lama dr.Diana Oktavia, Sp.PD yang serahterimanya disaksikan Wakil Bupati Sijunjung Iradatillah, sampai hari ini baru kurang lebih 60 hari kerja.
Saya sebagai pasien Poli Penyakit Dalam terakhir berobat di RSUD Sijunjung tanggal 25 Juni 2022, pada kondisi saat itu pelayanan dan suasana pendaftaran hanya seperti biasa biasa saja, tidak ada perubahan yang signifikan.
Seharusnya saya berobat kembali ke RSUD Sijunjung pada tanggal 27 Juli 2022, tetapi tidak terlaksana, karena saya ada urusan keluarga di Kota Batam sampai 29 Juli 2022 dan saya berobat ke RSUD Sijunjung hari Kamis, 4 Agustus 2022.
Biasanya saya untuk berobat ke RSUD Sijunjung setiap bulannya mendaftar secara on line, namun untuk hari Kamis, 4 Agustus 2022 itu, saya coba dengan off line. Begitu saya memasuki halaman RSUD Sijunjung pagi itu, saya lihat ada kegiatan apel pagi di lapangan parkir diikuti personil RSUD Sijunjung dengan pejabat pengambil Apel adalah Kabid Keuangan Rahmawati, SE.
Naluri sebagai jurnalis saya segera muncul, ini bisa dipublikasi, saya segera memarkir sepeda motor dan
saya bergegas membuka kamera handphone Oppo lalu saya bidikan ke arena apel dengan fokusnya peserta dan pengambil Apel, saya tunggu sejenak, ternyata komandan apel yang anggota Satpam itu melaporkan acara apel selesai, laporan selesai, dilanjutkan Rahmawati pengambil Apel " apel selesai, pasukan dibubarkan".
Akhirnya saya menuju ruangan RSUD Sijunjung, berpapasan dengan Kabid Pelayanan Nuswita, Kepala Unit Rekam Medik yang sering dipanggil Bundo dan seorang staf rekam medik. Bapak Herman ya ? tanya seorang staf rekam medik tersebut. Saya Cici staf rekam medik, adiknya Kak Lesti ungkap Cici menyalami saya. Sejenak saya termangu, memikirkan nama Cici, kemudian baru saya ingat nama Cici yang pernah saya hubungi, waktu akan melakukan wawancara dengan Bundo kepala Unit Rekam Medik beberapa bulan lalu. Nomor WA Cici saya peroleh dari adik Ipar saya Lesti, kebetulan Lesti kakak sebapak oleh Cici.
Bapak mau berobat ? Tanya Cici biar saya bantu daftarkannya mana rujukannya, pinta Cici. Dengan sigap Cici memoto surat rujukan saya, ya setelah Bapak siap screening tunggu di Poli Penyakit Dalam. Tentu saya bersyukur telah dibantu oleh Cici. Terimakasih Cici atas bantuannya saya tulis di Wanya. Sama sama Pak balas Cici, petugas RSUD Sijunjung yang santun, ramah dan suka menolong pasien.
Begitu sampai di Poli Penyakit Dalam untuk mencek tensi, petugasnya mengatakan " Pelayanan Poli Penyakit Dalam sejak 4 Juli 2022 sudah buka dua ruangan dengan dua orang dokter spesialis setiap hari Senin sampai Kamis, bapak pilih konsultasi dengan dokter Vivi atau dokter Wira ? tanya petugas tersebut, dengan dokter Vivi saja lah, jawab saya kepada petugas itu.
Dijelaskannya, sebelah kiri ini, ruangan praktek dokter Vivi ( dr.Diana Oktavia, Sp.PD Finasim) dan sebelah kanan ini ruangnya dokter Wira ( dr.Hasnur Rahmi, Sp.PD Finasim) petugas perkenalkan pada saya selaku pasien yang absen berobat pada bulan Juli 2022 lalu .
Dikatakan petugas tersebut, Poli Penyakit Dalam tetap melayani pasien sampai hari Jumat. Dengan ketentuan pada hari Jumat pekan pertama dan ketiga dilayani oleh dr.Vivi dan Jumat pekan kedua dan keempat dengan dr.Wira.
Didapat informasi dari petugas Poli Penyakit Dalam, rata-rata setiap hari Senin - Kamis pasien mencapai 40 orang, perdokternya dan pelayanannya telah selesai pukul 13.00 Wib, kalau dibanding dengan sebelumnya pelayanan hanya kurang lebih 50 orang sehari tetapi memakan waktu sampai lewat pukul 15.00 wib.
Kabid Pelayanan Nuswita ketika dikonfirmasi, membenarkan kalau pelayanan pada Poli Penyakit Dalam sejak 4 Juli 2022 dilaksanakan pada dua ruangan dengan dua orang dokter spesialis sekaligus, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pasien penyakit dalam sendiri.
Beberapa orang pasien penyakit dalam yang saya tanyakan tentang pelayanan pada dua ruangan sehari di RSUD Sijunjung ini mereka menjawab dengan "sangat puas"
Muh Lutfi misalnya, Kamis (4/8) berobat dengan keluhan penyakit gula. Dia menuturkan, kini kita punya waktu yang lapang berkonsultasi dengan dokter. Dengan dibuka dua ruangan pelayanan, baik pasien maupun dokter semakin punya waktu untuk berkonsultasi tentang keluhan pasiennya. Jadi dengan dibuka dua ruangan untuk pelayanan Poli Penyakit Dalam berarti RSUD Sijunjung telah memberikan pelayanan lebih baik kepada pasien.
Begitu juga, seorang pasien ibu ibu dari Unggan, tampak tenang menunggu giliran panggilan dari ruangan pelayanan, tidak seperti biasanya cemas dan takut meragukan pelayanan sampai pukul 13.00 atau lewat, risih dan takut ditinggal kan mobil satu satunya dari Solok ke Sumpur Kudus.
Pasien dari Unggan, Silantai dan Sumpur Kudus, umumnya mereka pergi berobat ke RSUD Sijunjung menumpang mobil satu satunya tambangan Sumpur Kudus ke Solok. Turun di Tanah Badantung dan naik mobil lagi ke RSUD Sijunjung begitu sebaliknya, naik bus umum dari RSUD Sijunjung ke Tanah Badantung punya target harus sampai di Tanah Badantung kembali paling lambat sebelum pukul 13.00 Wib. Kalau tidak pasien itu akan mengalami ketinggalan mobil yang satu satunya ke daerah Sumpur Kudus itu.
Penulis sendiri, menyaksikan sendiri, betapa bahagianya seorang ibu pasien dari Nagari Durian Gadang, saat konsultasi dengan dokter Vivi hampir menghabis waktu 30 menit sebelum saya konsultasi. Tampak dia berbahagia dapat menceritakan apa saja tentang kondisi kesehatan dirinya. Begitupun dokter Vivi tampak senang , sabar dan santun melayani pasien dari Durian Gadang ini.
"Di apotik ibu yang dari Durian Gadang tadi berkata, senang ya Pak, kalau dua ruangan pelayanan di Poli Penyakit Dalam ini, kita jadi puas menyampaikan apa yang kita rasakan, karena banyak waktu, apalagi dokternya juga ramah dan rendah hati pula," ujarnya.
Penulis sendiri yang pasien Poli Penyakit Dalam, merasakan puas dengan pelayanan dua ruangan di Poli Penyakit Dalam saat ini. Setidaknya kita bisa menyampaikan apa saja keluhan, dan dokter juga dapat menganalisis keluhan kita dengan tenang dan seksama. Banyak waktu, tidak dibayang bayangi oleh banyak pasien yang mendesak dari antrian sesudah kita.
Tidak hanya pada pelayanan di Poli Penyakit Dalam ada perubahan, tetapi juga pada alur pendaftaran juga ada perubahan yang signifikan. Bila tidak adanya petugas yang proaktif melayani tamu, pasien jadi bingung sendiri melihat pemandangan banyak pengunjung dan loket loket yang harus dilalui.
Dari pantauan, penulis melihat pada mesin karcis antrian sudah ada petugas profesional yang disiapkan Manajemen RSUD Sijunjung untuk menanyakan kepada pasien apa yang harus dibantu bapak, ibuk. Menanyakan mau ke Poli mana ibuk , bapak ? Umurnya sudah berapa? Pasien baru atau lama ? Begitu pertanyaan pertanyaan petugas yang berdiri disamping mesin karcis antrian itu dengan ramah.
Pasien, setelah diberikan nomor antrian diarahkan, pertama ibuk di meja scarening ya, nanti ke meja loket yang semestinya diikuti oleh pasien yang bersangkutan. Di meja screening bagi yang berusia 65 tahun lebih atau orang orang yang perlu disipensasi untuk dilayani distempel punggung tangannya sebagai tanda oleh petugas lainnya bahwa yang bersangkutan diprioritaskan lebih duluan untuk dilayani.
Direktur RSUD Sijunjung dr.Riyantis Capanay menjawab pertanyaan media, mengakui secara bertahap kita lakukan perubahan perubahan kepada yang lebih baik demi mewujudkan RSUD Sijunjung melayani sesuai motto Rumah Sakit Sijunjung ini.
#GP | Sijunjung | 5 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar