Warga IKIP Goro Bersihkan Lingkungan Hadapi HUTRI ke 77 Tahun 2022 dan Antisipasi Berjangkitnya Demam Berdarah

Sijunjung (SUMBAR).GP- Dalam rangka menghadapi HUTRI ke 77 dan mengantisipasi berjangkitnya penyakit Demam Berdarah, warga Ikatan Keluarga Ipuh Permai (IKIP) Jorong Pematang Sari Bulan, Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan, Ahad (7/8).

Gotong royong diikuti masyarakat komplek  setempat dipimpin Ketua IKIP Syahriman Dt.Mantari Ome SP itu berhasil membersihkan selokan, untuk antisipasi bersarangnya nyamuk dan pemasangan umbul umbul dan marawah di Pos ronda IKIP guna memeriahkan hari kemerdekaan RI ke 77 

Ketua IKIP Syahriman,  apresiasi atas kehadiran warga dalam kegiatan gotong royong lingkungan dan warga yang telah memasang bendera merah putih di muka rumahnya  masing masing. 

"Terimakasih kita ucapkan kepada warga yang hadir dalam gotong royong ini dan yang  sudah menaikkan bendera merah putih dihalaman rumahnya, bagi yang belum memasang bendera,  supaya segera memasang bendera merah putih  di halaman rumah selama bulan Agustus ini," ungkapnya.

Pimpinan Puskesmas Gambok Rafi apresiasi Warga IKIP dalam bersihkan lingkungan.  

Pimpinan Puskesmas Gambok Rafi dengan mendengar laporan adanya informasi  gejala demam berdarah di IKIP langsung kunjungi Kompleks IKIP, Ahad (7/8)  kebetulan menemui masyarakat sedang bergotong royong membersihkan lingkungannya.

"Kita apresiasi warga IKIP yang cepat tanggap dalam membersihkan lingkungan terutama selokan

selokan tempat berkembangnya nyamuk," ungkap Rafi.

Rafi yang didampingi rekannya staf  promosi kesehatan Puskesmas Gambok Dian Purnama, SKM memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang ikut gotong royong di Pos ronda IKIP Muaro Sijunjung.

Rafi mengingatkan, masyarakat supaya mewaspadai berjangkitnya demam berdarah ini. Dikatakannya, sesungguhnya banyak tempat tempat bersarangnya nyamuk di rumah yang tanpa kita sadari, seperti dibawah dan dibelakang kulkas, tempat meletakkan piring dan gelas, dan pakaian habis pakai yang digantungkan.

Sebab nyamuk itu, senang, suka dan cepat berkembang pada air yang tergenang, dan sangat menyukai bau pakaian yang habis kita pakai. Oleh sebab itu diharapkan masyarakat mewaspadai semua itu.

"Kalau penyemprotan sarang nyamuk, kita lakukan apabila sudah mendesak sekali, karena penyemprotan itu juga punya dampak pada kehidupan komunitas lainnya, seperti peternakan  galo galo dan lain lainnya, jadi pada tahap awal ini cukup kita  kuras, kita timbun dan kita  bersihkan lokasi yang memungkin tergenangnya air," ujar Rafi.

"Kita apresiasi atas kunjungan dan penyuluhan yang disampaikan  Pimpinan Puskesmas Gambok Pak Rafi bersama stafnya Dian Purnama di Pos ronda ini," ujar Syahriman Dt.Mantari Ome, SP sang Ketua IKIP itu.

#GP | Herman.