"Alhamdulillah selagi kita mau bergerak untuk berusaha rezki dari Allah itu pun datang juga menghampiri kita," urai Eci Samba saat dijumpai media ini waktu istirahat lelah dari mendorong gerobak berisi dagangannya, Senin (28/8).
Eci Samba, orang memanggilnya karena setiap hari ia menjual berbagai jenis "Sambal" mengaku tinggal menempati rumah orang lain. Sampai saat saya belum punya rumah sendiri, bersuamikan bernama Masrul umur 42 tahun bekerja sebagai tukang gembala ternak dan buruh tani, punya anak 3 orang yaitu Dilla 14 thn, Rapi 11 tahun dan Putri 8 tahun.
Penulis, melihat isi gerobak dorongnya ada jualannya berbagai jenis gorengan seperti Bakwan, Godok ubi, tahu goreng dengan harga Rp1.000 perbutirnya, dan juga terlihat berbagai sambal tradisional seperti gulai cubadak, gulai ubi , sambal lado tanak dengan harga rata rata Rp5.000 per bungkus.
Ketika ditanyakan pendapatan dari berjualan ini, ibu tiga orang anak ini mengaku dapat mengantongi uang Rp50.000,- sampai Rp70.000,- sehari, mulai mendorong gerobak sejak pukul 7.00 wib hingga sore atau sampai habis dagangannya.
Kalau cepat habis, ya cepat pula kita pulang ke rumah, untuk mempersiapkan jualan esok harinya. Desi Irawati mengaku, dia juga menerima jualan titipan orang lain, sehingga saya menerima persen penjualan dari barang yang habis terjual. Artinya barang titipan orang itu dikembalikan bila tidak habis terjual," ungkap Eci Samba.
Ketika bincang bincang lebih jauh lagi, Eci Samba mengaku, akan sangat berbahagia dan bersyukur bila ada orang atau donatur lain, berkeinginan membantunya dengan sebuah gerobak dorong yang pakai ban motor dengan ukurannya lebih besar dari gerobak sekarang yang bapak lihat ini, katanya.
"Kalau gerobak ini selain berat, juga isinya sedikit sekali. Tetapi kalau kita sudah punya gerobak lebih besar tentu dagangannya bisa ditambah dan perjalanan lokasi penjualan kita bisa perlebar tentu pendapat kita setiap hari juga akan meningkat dari sekarang," ungkap Eci sambil menyatakan bersyukur bertemu dengan media ini.
"Semoga ada bapak bapak dari partai politik, atau pun orang orang kaya baik hati yang berkenan membantu saya memberikan gerobak untuk melancarkan usaha saya nantinya," ungkapnya penuh harap.
"Kalau Pemerintah Desa Kampung Baru, telah banyak bantuannya kepada saya. Saya tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Rp1 juta sebulan di Desa ini, tetapi kita tidak mungkin hidup untuk mengharap bantuan rutin seperti itu saja. Kita tentu ingin juga berkembang menjadi keluarga yang mapan seperti orang lainnya," tuturnya.
"Untuk bisa lepas dari status penerima bantuan seperti PKH ini, tentu kita harus berusaha sekuat kemampuan, mengembangkan potensi kita ini, saya sangat suka berjualan seperti ini, tetapi itulah kendalanya sekarang, moga kedepannya ada dewa penolong membantu saya mengadakan gerobak dengan ban motor nantinya," harap Eci Samba.
Dari beberapa orang sumber di Desa Kampung Baru, banyak yang salut dengan semangat sosok Eci Samba ini, semangat juang berdagangnya tinggi, tidak pemalu dengan keadaannya. Malah rata rata warga lainnya menunggu kedatangan Eci Samba ini untuk membeli gorengan dan samba yang dia bawa untuk bekal ke sawah maupun ke kebun.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar