Padang Panjang(SUMBAR).GP- Proses tender kegiatan pembangunan Sport Center Padang Panjang yang ditayangkan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Padang Panjang sejak 9 Mei 2022 lalu, kini tela berakhir tampa ada satupun pemenang dari 142 perusahan yang ikut dan 6 perusahan menawar dibawah 20% (diambang batas).
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), Gusrianto saat dikonfirmasi membenarkan telah ada keputusan Kelompok Kerja (Pokja) melalui laman tersebut menyatakan semua rekanan penyedia tidak memenuhi syarat kualifikasi dan ini dinyatakan gugur dan akan dilakukan tender ulang.
“Selama perjalanan evaluasi sejak 24 Juni – 13 Juli ini (kemarin, red), 6 rekanan (penyedia) yang menawar tidak ada yang memenuhi persyaratan kualifikasi. Persyaratan yang tidak terpenuhi tersebut, diantaranya berupa Sertifikat Badan Usaha (SBU) Besar (B) dengan rata-rata dimiliki Menengah (M),” ungkap Gusrianto melalui telpon genggamnya dengan memastikan akan dilakukan tender ulang, Kamis (14/7).
Padahal proyek strategis Walikota H. Fadly Amran, BBA Dt Paduko Malano ini, jauh hari sebelum tayang di LPSE sederetan persyaratan dan termasuk diantaranya bersifat strategis, berupa keterikatan peserta tender telah disampaikan oleh Agung Satria, ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Bidang Sarana Prasarana Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwiata (Disporapar),
“Sehingga perdebatan ini mengakibatkan molornya jadwal tayang lelang proyek di Laman LPSE. Meski kami selaku pihak PPK awalnya bersikukuh dengan mengajukan persyaratkan lelang, namun akhirnya harus mengalah karena memang ranah kewenangan Pokja. Dan kini kami belum melihat secara utuh terkait dengan proses evaluasi yang dilakukan Pokja. Termasuk dengan ditetapkannya putusan seluruh penyedia gugur, mungkin akan kami pelajari lebih lanjut seiring dengan berjalannya masa sanggah,” jawab Agung saat dihubungi.
Terpisa Anggota DPRD Kota Padang Panjang DR.H.Novi Hendri, SE, M. Si kepada www.goparlement.com ini mengatakan, sebenarnya kalau kita cermati proses tender pembangunan Sport Center, biasanya sebelum Pokja menayangkan mereka suda melakukan kajian dan evaluasi terlebih dahulu sehinggah tidak ada yang dirugikan.
"Jadi bekerja itu jangan dibawa tekanan, karena ujung - unjungnya nanti juga kelihatan, apa lagi coba bermain main dalam proses awal ini, karena sudah banyak kita lihat contohnya. Jadi bekerjala secara Profesional," kata Novi mengingatkan, Minggu (17/07/2022) di Caffe Kareta.
Jika proses tender Sport Center ini diulang, kata Novi jalas kegiatan pembangunannya jadi molor dari jadwal yang direncanakan, "Kita tidak tahu pasti, kenapa tender Sport Center ini tampa pemenang, apaka memang rekanan yang tidak mengerti tentang persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pokja atau Pokja memang sengaja ingin menggagalakan proyek trategis Walikota ini," ucap Novi dengan heran.
Menurut Novi, apablia tender ulang ini gagal lagi, maka anggaran ini perlu kita avluasi segara untuk pembanguanan yang lebih bermanfaat demi kepentingan masyarkat banyak.
Hal senada juga disampaikan oleh Tim Percepatan Walikota Padang Panjang DR.Ir.H. Edwin, "Kalau tender proyek Sport Center ini tidak memungkin untuk dilanjutkan, nanti akan kita sampaikan kepada Walikota agar segara di alihkan untuk pembangunan yang lain seperti dunia pendidikan, karena pembangunan sarana pendidikan ini lebih bermanfaat untuk masyarakat Padang Panjang. Seperti membangun Kampus UNAND misalnya. Apa lagi Kota Padang Panjang sebagai Kota Pendidikan, tentu perguruan tinggi di kota ini sudah seharusnya ada," tutup Edwin yang juga seorang akemedisi UNAND.
#GP | Ce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar