Padang Panjang(SUMBAR).GP- Ketua TP-PKK Kota, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP mengajak seluruh komponen, baik pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat, berperan aktif menanggulangi kasus stunting di Kota Padang Panjang.
"Inilah tugas kita. Semua bekerja aktif memenuhi gizi anak di Kota Padang Panjang. Memberikan edukasi kepada masyarakat agar kasus stunting bisa ditanggulangi," ujarnya saat hadir bersama Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Nova Era Yanthy Asrul pada kegiatan Audit Kasus Stunting Semester I, Rabu (13/07/2022) di Hall Lantai III Balai Kota.
Dikatakannya, salah satu penyebab stunting adalah keluarga berencana (KB) yang tidak sukses. Seperti lahir terlalu dekat, melahirkan terlalu muda atau terlalu dekat, dan terlalu banyak anak. "Itu penyebab risiko stunting juga tinggi," tuturnya.
Data BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), sebut Dokter Dian, bayi yang lahir dalam dua tahun lebih dari satu di Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB), 71%. Sedangkan, di Kecamatan Padang Panjang Timur (PPT) sekitar 28%. "Tugas kita bersama, mari aktifkan lagi KB. Edukasi lagi kepada masyarakat," ajaknya.
Kepada camat dan lurah, Dian meminta mengaktifkan kader Bina Keluarga Balita (BKB), mengedukasi masyarakat agar tidak ada lagi bayi yang lahir dalam dua tahun, lebih dari satu. Lantaran mengakibatkan kurangnya pemenuhan gizi anak, sehingga berisiko stunting.
"Kalau si ibunya punya anak lagi dalam dua tahun, tentu gizi anak pertama dan kedua tidak ada yang kuat," ujarnya.
Tingkat pendidikan masyarakat, lanjut Dian, perlu menjadi perhatian. Jangan ada anak yang putus sekolah di Padang Panjang. Hal ini mempengaruhi kecerdasan dan pola pikir. Saat menjadi orang tua, dikhawatirkan mereka tidak bisa merawat dan melindungi anak dari risiko stunting.
#GP | DF | Harris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar