Wirid bulanan yang disponsori Pemerintah Nagari Sumpur Kudus dipimpin Buya Syahrijal, S.Ag itu diikuti perangkat nagari, para kepala jorong, Ninik Mamak, BPN, Alim ulama, karang taruna, kader posyandu, PKH, Bumnag dan masyarakat umum Sumpur Kudus.
Ustadz Syafyan Hendri dalam tausiyahnya menyampaikan, Imam Al-Ghazali membagi hati menjadi 3 macam, pertama hati yang sehat dan bersinar, hati ini adalah hati orang yang beriman, ikhlas dan penuh rasa cinta.
Kedua hati yang sakit, yakni hatinya orang selalu jengkel, dongkol, dendam, su'udzon, marah, suka menghasut dan suka menggunjing. Sedangkan ketiga hati yang mati, yaitu hati orang yang ingkar dan durhaka kepada Allah, Rasulullah, kedua orang tua , kepada Ulama' dan Guru.
Lebih lanjut Syofyan Hendri menyebutkan, penyebab hati menjadi mati menurut Imam Al-Ghazali adalah Ingkar kepada Allah, Rasulullah dan Para Ulama', berprasangka buruk, menggunjing, memfitnah, malas Ibadah, memakan makanan yang haram, terlalu cinta dunia, tidak Ikhlas, marah dan dendam dan kurang bersyukur.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Syofyan Hendri, juga menyampaikan tanda tanda hati kotor, rusak atau sakit adalah, gelisah walaupun tidak ada masalah, bangga terhadap diri sendiri, angkuh atau memandang hina orang lain, sombong dan congkak, sibuk mencari aib orang dan menyebarkannya, suka mengumpat, gembira dengan penderitaan orang lain.
Berikutnya, kata ustadz kondang Sijunjung itu, tanda hati kotor lainnya adalah, tidak menjaga lisan, sinis dengan orang lain, bersikap alim untuk pengakuan, menyampaikan ilmu dengan riya, menganggap diri lebih hebat daripada orang lain, berpakaian indah untuk berasal, durhaka kepada orang tua, bermanis muka, semena-mena, solat yang tidak bisa khusyuk, kagum terhadap diri sendiri, selalu mencari salah orang, cinta kepada duniawi dan materialistik, mudah bersangka buruk terhadap orang, membesarkan hal-hal yang remeh temeh dan suka bergosip dan menabur fitnah.
"Biasanya bagi orang tersebut, kuman diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak. Setitik aib orang lain segera muncul, segudang aib sendiri sulit ditemukan," ungkap motivator muda Sijunjung ini.
"Ya Allah, Terangilah hati kami ini dalam keridhaan yang selalu tertuju pada cinta yang abadi dalam penghambaan kami kepada-Mu," doa dari Syofyan Hendri.
Wali Nagari Sumpur Kudus, Syarijal mengatakan, diadakannya wirid bulanan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman nilai nilai agama, agar masyarakat termotivasi untuk melakukan amal ibadah kepada Allah yang Maha Kuasa.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar