Sijunjung (SUMBAR).GP- Penampilan tari "Langkah Manjalo" yang bawakan penari Sanggar Seni Pusako Panai Kabupaten Sijunjung mewakili Sumatera Barat pada pagelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika di Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (25/6) sangat memukau tamu dan pengunjung lainnya.
Pagelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika itu terlaksana atas kerjasama Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan umum Kemendagri dengan penggiat seni dan budaya dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2022 bertemakan " Seragam Dalam Keberagaman, Serasi Dalam Ke-Bhinneka-an" selama dua hari Sabtu dan Minggu tanggal 25 dan 26 Juni 2022 dihadiri para pejabat Kemendagri dan pejabat lainnya.
Demikian laporan Pendamping delegasi seni dari Kabupaten Sijunjung Tasrial Efendi, M.Pd via WhatsAppnya dari Jakarta , Sabtu (25/6) sore tadi.
Menurut Tasrial Efendi yang sehari hari Koordinator Pembinaan Kesenian dan Promosi Budaya Kabupaten Sijunjung itu, kegiatan pagelaran ini diikuti 60 Tim Kesenian dari 34 Propinsi se Nusantara.
Alhamdulillah, penampilan anak anak sanggar Seni Pusako Panai Sijunjung yang salah satunya adalah penari cilik Adeeba putri Bupati Benny Dwifa Yuswir mendapatkan tepuk tangan meriah dari pengunjung dan penonton yang hadir saat itu.
Dikatakan Tasrial, Sinopsis dari tari Langkah Manjalo merupakan suatu pengembangan tari tradisi jalo di Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung yang merupakan simbolis representasional dari aktivitas masyarakat dalam mencari ikan. Rasa semangat, kerjasama dan saling tolong- menolong dalam mencari ikan merupakan gambaran identitas masyarakat Nagari Muaro, Kabupaten Sijunjung. Dengan berpolakan pada pengembangan tradisi, menjadikan Tari Langkah Manjalo menjadi suatu tari kreasi baru.
"Keserasian gerak langkah dan liuk-liuk tangan dan kerdipan mata keenam orang penari termasuk Adeeba dengan Musik Pengiring (live musik ato rekaman) yang sangat memukau, membuat tamu dan pengunjung histeris menyaksikannya," ungkap Tasrial.
Menurut Tasril dalam pagelaran tersebut Kabupaten Sijunjung menampilkan dua Tari Langkah Manjalo dan Tari Dantiang Rang Mudo dari Sanggar Seni Pusako Panai Muaro dengan Ketua sanggar Edo Novriadi, S.Pd Guru Seni Budaya MTsN 3 Sijunjung dan Pelatihnya Abd.Rohman Hasan, S.Pd., guru Seni Budaya SMPN 24 Sijunjung.
Pada saat penampilan tari kedua, yaitu Tari Dantiang Rang Mudo, selain 11 orang anak sanggar juga ikut turun menari Ketua dan Pelatih sanggar Edo Novriadi dan Abd.Rohman Hasan yang para penari tidak gamang, gentar dan luka sama sekali, ketika mereka menari menginjak-injakan kakinya diatas kaca kaca yang bertebaran disasaran tari tersebut.
Tari Dantiang Rang Mudo, menggambarkan perasaan petani di Kampung ketika dia telah berhasil memanen padi dengan hasil yang bagus, setelah melakukan rangkaian kegiatan bertani mulai dari awal sampai bisa membawa ke huller sampai menjadi beras, maka mereka bahagia dan gembira dilampiaskan kegembiraannya dengan menari diatas pecahan kaca tersebut. Ini melambangkan prinsip orang Minangkabau" Musuh pantang dicari, Batamu pantang dielakkan" tampilan tari inipun melibatkan keseriusan pengunjung untuk menyaksikannya," ungkap Tasrial Efendi yang jadi Penanggung jawab kegiatan seni budaya itu.
"Tim Kesenian dari Kabupaten Sijunjung yang mewakili Provinsi Sumbar, dalam pagelaran Pesona Bhinneka Tunggal Ika itu, berjumlah 20 orang, didampingi oleh Kabid Seni Budaya Dinas Kebudayaan Propinsi Sumbar Ilfitta,S.STP., dan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung Usman Gumanti, S.Pd.MM ( Sekretaris Dinas) Leni Delvia, SE (Kabid Kebudayaan) dan saya sendiri," tulis Tasrial Efendi dalam WhatsAppnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar