Padang Panjang(SUMBAR).GP- Enam Fraksi DPRD Kota Padang Panjang menyampaikan Pemandangan Umum Terhadap Rancangan Nota Penjelasan Wali Kota atas Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021.
Pemandangan umum fraksi ini disampaikan dalam Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Mardiansyah, A.Md, Selasa (28/06/2022), di Ruang Sidang DPRD.
Rapat dihadiri dihadiri Wali Kota H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Wakil Wali Kota, Drs Asrul, Sekdako, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Forkopimda jajaran pejabat Pemko.
Adapun pemandangan umum Fraksi PAN yang disampaikan Zulfikri, SE meminta
keterangan batas wilayah. Lalu terkait masalah zonasi sekolah SLTP, SLTA maupun SMK.
Fraksi PAN turut meminta penjelasan Pemko tentang strategi meningkatkan pengunjung di Pasar Pusat.
Selanjutnya, Fraksi PAN menginginkan adanya penanganan serius terhadap destinasi wisata Lubuak Mato Kuciang.
"Kami ingin tahu di mana permasalahan, mengapa kondisi bisa seperti saat ini. Karena ini merupakan salah satu dari objek wisata dan sumber PAD kita di Padang Panjang," ujarnya.
Fraksi PAN juga menanyakan kepemilikan tanah Sport Center secara administrasi. "Pembelian tanah Sport Centre yang dianggarkan tahun 2021 apakah sudah selesai administrasi dengan masyarakat dan kepemilikannya. Apakah sudah atas nama Pemerintah Daerah, karena saat ini proses lelang sudah dimulai," tanyanya.
Pertanyaan sejauh mana penyelesaian aset Pemerintah Daerah yang delapan persil berada di Bancalaweh, juga disampaikan Fraksi PAN.
Selanjutnya, pemandangan umum Fraksi Gerindra yang dibacakan Yudha Prasetia, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemko yang kembali mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan daerah selama enam kali berturut-turut.
"Mudah-mudahan capaian ini dapat dipertahankan," sebutnya.
Apresiasi juga disampaikan kepada Pemko yang telah mendapatkan capaian baik terhadap kenaikan pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah Daerah dinilai dapat merealisasikan pendapatan anggaran yang mengalami kenaikan sebesar 105,92%,.
"Capaian ini sudah seharusnya dipertahankan di kemudian hari," tuturnya.
Di sisi lain, Fraksi Gerindra melihat masih adanya silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) sehingga mengakibatkan banyaknya program-program yang belum terlaksana.
"Maka dari itu, Fraksi Gerindra mempertanyakan kepada saudara Wali Kota dan Pemerintah Daerah, apakah sudah mempersiapkan langkah-langkah dan program-program jitu ke depannya agar tidak terjadi lagi silpa," ungkapnya.
Kemudian, pemandangan umum Fraksi Nasdem yang disampaikan Micko Kirstie S.Psi, walaupun PAD umumnya telah melampaui target 105,92% dari target sebesar Rp87.875.303.281 direalisasikan sebesar Rp93.078.598.622,15, Fraksi Nasdem tetap mempertanyakan adanya PAD yang pencapaiannya masih belum maksimal.
“Seperti Retribusi Daerah dianggarkan sebesar Rp5.454.170.000 hanya dapat direalisasikan sebesar Rp5.110.089.222 atau 93,69%. Dari retribusi apa saja yang tidak tercapai dan apa kendalanya. Serta langkah-langkah apa yang diambil Pemerintah Kota untuk mencapai target yang ditetapkan," katanya.
Pemandangan umum Fraksi Golongan Karya yang disampaikan Yovan Fadayan Remindo, S.I.Kom Datuak Bagindo Kayo meminta penjelasan terkait rencana pembangunan Sport Centre yang akan dimulai. “Kami meminta penjelasan sejauh mana progresnya sampai saat ini," ujarnya.
Lalu perihal Pasar Kuliner, Fraksi Golkar meminta penjelasan atas alasan apa, kawasan Pasar Kuliner tidak dapat dikembalikan ke kawasan Pasar Pusat.
"Mengingat multiplier effect yang akan ditimbulkan pada pedagang Pasar Pusat, jika Pasar Kuliner dapat dikembalikan ke kawasan Pasar Pusat," sebutnya.
Pemandangan umum Fraksi PBB-PKS yang disampaikan Hendra Saputra, S.H mengapresiasi capaian prediket WTP terhadap laporan keuangan Pemko Padang Panjang tahun 2021 oleh BPK RI, untuk enam tahun berturut-turut.
"Kami berharap capaian WTP ini dapat dipertahankan pada tahun berikutnya. Itu bukan berarti tidak ada kekurangan sama sekali, masih butuh penyempurnaan dan perbaikan lagi ke depannya," kata Hendra.
Lebih lanjut, Fraksi PBB-PKS mendorong Pemko terus berupaya mencari potensi daerah dalam rangka meningkatkan PAD. Karena PAD merupakan salah satu variabel penting agar sumber pendapatan pembangunan berkembang dan tetap stabil.
"Kota Padang Panjang cukup kaya akan potensi PAD dan aset daerah. Namum belum tergali secara maksimal, sehingga PAD yang semestinya jadi cerminan kemampuan dan kemandirian daerah, belum nampak terwujud," ujarnya.
Pemandangan umum Fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa yang dibacakan Herman Datuak Batuah, ingin mengetahui perkembangan Kota Padang Panjang. Bukan secara angka, melainkan masalah yang ada di Padang Panjang yang sudah dituntaskan seperti masalah perbatasan.
Fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa juga meminta pembenahan Lubuak Mata Kuciang yang bisa dijadikan destinasi wisata potensial. "Tetapi tidak dikelola dengan baik. Baik secara kebersihan, serta pembenahan yang kurang sehingga tidak dapat menjadi daya tarik yang baik bagi wisatawan lokal maupun luar. Mohon penjelasannya," terangnya.
#GP | DF | Haris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar