Kegiatan Bimtek tersebut, merupakan kegiatan Direktorat Jendral Pertanian Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan anggota DPR RI Komisi IV H. Hermanto, SE.MM sangat membanggakan para petani di Kabupaten Sijunjung.
Dalam pengarahannya sesaat akan membuka secara resmi Bimtek tersebut H.Hermanto, menegaskan, Pemerintah harus bertanggung jawab atas kebutuhan industri, supaya pemasaran bisa dijaga, harga produksi stabil dan bisa menjadi standarisasi untuk Indonesia dan menjadikan petani sejahtera dan lahan jangan sampai diubah pungsi.
Lebih lanjut, Hermanto mengatakan, sayogianya Pemerintah mengambil produk produk petani untuk menjadikan harga produksi tetap stabil.
Membuat pupuk secara mandiri oleh petani ini, bukan berarti Pemerintah berlepas tangan ? tidak kata Hermato menjawab pertanyaannya sendiri. Dikatakannya pada tahun 2022 Rp14,2 T memang rendah dari tahun sebelumnya Rp15,2 T Pemerintah telah menganggarkan untuk kegiatan seperti yang kita lakukan ini.
Jadi saya berharap, kepada semua anggota Kelompok Tani yang hadir saat ini, jadilah anda semua pelopor untuk kesejahteraan petani, supaya kedepan semuanya menjadi petani berdasi," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Propinsi Sumbar diwakili Justiadi mengatakan, dengan adanya Bimtek ini diharapkan, ketergantungan masyarakat terhadap subsidi pupuk akan terkurangi, karena memang kadangkala pupuk subsidi itu tidak hadir saat petani membutuhkan, dan Bimtek ini juga akan mengurangi kos petani itu sendiri.
"Oleh sebab itu, para peserta Bimtek ikuti lah dengan baik, dapatkanlah ilmu dan ketrampilan membuat pupuk organik ini dengan sebaik baiknya," tutup Justiadi.
Sedangkan Direktorat Jendral Pertanian yang disampaikan Buk Ning menuturkan, Bimbingan Teknis membuat pupuk organik secara mandiri, baik dikerjakan perorangan maupun berkelompok bertujuan memberikan ilmu dan ketrampilan supaya petani jadi makmur.
"Jangan malu jadi petani, karena petani punya prospek jauh lebih baik, papar Buk Ning.
Bertindak sebagai Nara sumber pembuatan pupuk organik itu, seorang guru besar ITB Bandung Prima Gandi yang biasa disebut orang Jimmy Hantu. Dengan gaya elegannya mengawali paparannya dengan " kalau jadi petani, jadilah petani kaya raya, ada caranya nanti saya jelaskan, sekarang saya bercerita saja dulu," ungkapnya.
Dikatakannya, saya seorang petani, saya juga punya pesantren di Bandung. Semua santri saya gratis dari bayaran apapun, bahkan ada yang mendapat penghasilan, karena apa ?? Tanya Guru besar itu.
Jawabannya, ya karena bertani itu, dan penghasilan saya lebih dari Rp100 J perhari, karena bertani. Jadi saya menginginkan seluruh yang hadir sekarang menjadi kaya raya, sebaik baiknya manusia yang bermanfaat bagi yang lain, kita harus membenarkan fikiran dan jangan bersuara.
Disebutkan Prima Gandi, dalam bertani ada enam hal yang harus dikuasai, yakni harus ahli dengan bibit, ahli dengan pupuk, ahli dengan tanaman dan musimnya, ahli dengan rawatannya, ahli dengan cara tanam dan ahli dengan cara jualnya.
Nanti semua itu akan kita demokan di lapangan, supaya bisa menyerap dan bisa dilakukan dengan mudah, kita petani harus mempunyai hati yang bersih dan niat yang baik dan tidak menyakiti, biar disakiti tidak apa apa tuhan maha tahu, maka orang kasih nama saya Jimmy Hantu hanya tuhan yang tahu, seraya beliau mengakhiri paparannya.
"Selanjutnya peserta diajak panitia ke Lapangan di salah satu nagari Kecamatan IV Nagari untuk mendemokan cara pembuatan pupuk organik," ungkap Pitran Nasri seorang peserta Bimtek kepada media.
Lebih lanjut Pitran Nasri salah seorang peserta dari Tanjung Gadang itu mengatakan, Bimtek tanaman pangan membuat pupuk organik secara mandiri saat ini sangat membantu masyarakat, karna kenaikan harga pupuk pada saat ini sangat tidak terjangkau oleh petani.
Ini merupakan solusi yang sangat tepat dan bagus untuk meringankan beban para petani dan kelompok tani untuk mendapatkan pupuk dengan kosnya lebih murah dan terjangkau.
Bimtek yang dilaksanakan Direktorat Jendral Pertanian Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Anggota DPR RI Komisi IV Bapak H.Hermqnto, SE.MM dari Fraksi PKS ini sangat membantu bagi masyarakat, karna memang beliau selalu menerima ,memahami jeritan para petani yang ada di Kabupaten Sijunjung ini.
Saya sebagai wakil para petani, kata Pitran Nasri yang juga atas nama peserta Bimtek pembuatan pupuk organik mengaturkan terima kasih banyak , semoga kedepanya bapak Hermanto selalu memikirkan petani di Sumatra Barat umumnya dan Sijunjung khususnya.
"Insya Allah, kami akan menerapkan ilmu dan ketrampilan ini dan bertekad juga menyebar luaskan kepada petani lain di kampung kami masing masing, terima kasih Pak Hermanto, terima kasih Buk Dirjen Pertanian dan terima kasih Pak Jimmy Hantu sebagai Nara sumber," ungkap Pitran Nasri mengakhiri pembicaraannya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar