Kepala BKKBN Hasto langsung meninjau dan kelihatan beliau gembira dan memberikan apresiasi atas hasil produk dari UPPKA binaan BKKBN itu.
Dari pantauan media di arena gelanggang dagang UPPKA Kabupaten Sijunjung itu banyak dilihat dan bahkan bisa dicicipi berupa minuman jahe merah yang disuguhkan pelayannya kemaren.
Hasil produk dari UPPKA Kabupaten Sijunjung tersebut yang tampak dipromosikan ikan Salai dari Lubuk Tarok, Kopi Carano Ameh dari Tanjung Labuah Kecamatan Sumpur Kudus, Gulo semut dari Kumanis, kalamai urang awak, kipang dari Muaro, Ceta Bacorak Cantini dari Kunangan Parit Rantang, Kamang Baru, Songket Unggan, Tas jali jali dari Muaro Bodi, dan jahe merah CR2 dan banyak lainnya lagi.
Selain menampilkan hasil produk UPPKA juga ada usaha perorangan yang hadir di Arena gelanggang dagang UPPKA yang digelar dalam kunjungan Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo tersebut.
Sebut saja namanya Yusman B pensiunan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung, yang pernah tugas di UPTD dan kantor Camat Koto VII dia pensiun dini tahun 2015 dalam usia 54 tahun dengan pangkat dan golongan Pengatur Tingkat I Golongan II/d.
Yusman B yang ditemui media di arena gelanggang dagang UPPKA Kabupaten Sijunjung itu membuka lapak sebuah meja berisikan sprey dan Bedcaver untuk keperluan kebahagiaan rumah tangga.
"Saya punya barang dagangan ini, untuk menciptakan rumah tangga bahagia. Bagi yang sudah merasa lemah kendur semangat rumah tangganya, cukup tukar sprey dan beli sprey ini, Insyaallah kembali hangat dan keluarganya jadi utuh lagi," katanya sambil promosikan sprey satu satunya produk Sijunjung.
Dikatakan Yusman, dia sudah putar haluan dan ganti usaha sejak 6 tahun lalu, dari tahun 1980 menggeluti usaha menjahit baju dan celana baik untuk anak sekolah dan orang dewasa dengan nama usaha "Umega Tailor" di Tanjung Ampalu sambil melakukan tugas kedinasannya sebagai Pegawai Negeri Sipil.
"Alhamdulillah, usaha ini lebih simpel dari usaha sebelumnya, baik cara menjahitnya, maupun pemilihan bahan baku sampai mempromosikan dan menjualnya sangat mudah dan menjanjikan sekali," katanya.
Atas pertanyaan media, Yusman B yang beristerikan Asmida Fitri asal Pariaman punya 4 orang anak itu mengaku, omsetnya telah berkembang dalam masa 6 tahun terakhir ini dari Rp5 juta kini menjadi Rp30 juta.
"Isterinya Asmida Fitri ( orang Pariaman) ini, memang punya hobi berdagang, bersama keluarga kita buka usaha ini di Simpang Logas Muaro Sijunjung," tutur Yusman orang dari Kecamatan Koto VII Itu.
Menjawab pertanyaan, bagaimana cara menjalan usaha dagangan sprey dan Bedcavernya, Yusman B mengaku berjualan secara of line dan on line. Jadi ada orang yang mesan lewat WA nya dan ada yang langsung datang ke warungnya di Simpang Logas Muaro. Kita pun promosi produk sprey ini melalui media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.
Memproduksi sesuai pesanan yang ada.Tetapi kekuatan sehari satu orang tenaga bisa menyelesaikan 3 lembar sprey dan bila kita bekerja dua orang tenaga, tentu hasilnya 6 lembar, kalau pesanan banyak kita punya kemenakan yang bisa dipanggil saat pesanan melonjak.
Dikatakan, kita punya langganan secara on line kini, di Palangki ada 4 grup, di Lintau ada 4 grup, dengan ibu ibu di kodim ada 4 grup dan banyak lagi langganan yang sifatnya perorangan.
Bicara soal harga, Yusman menuturkannya, kalau satu sprey Rp300.000,- dan kalau satu set dengan badcaver menjadi Rp800.000,- jadi kalau satu Bedcaver saja nilainya Rp500.000,-
Sasaran pelanggan kita adalah Rumah Tangga, hotel, rumah sakit atau asrama dan lain-lain, usaha kita ini telah punya Izin Industri Nomor 1266000722036 dengan Made In Sijunjung. Bagi yang ingin memesan dapat menghubungi WA 085274833019 atau HP 085263489468, ungkap Yusman.B pimpinan Indah Sprey Muaro Sijunjung.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar