Kapolres Sijunjung AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi, SH.S.I.K, MH : Sampai tanggal 20 Mei 2022, Simpatisan NII belum cabut baiatnya hukum ditegakkan dengan keras. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

Kapolres Sijunjung AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi, SH.S.I.K, MH : Sampai tanggal 20 Mei 2022, Simpatisan NII belum cabut baiatnya hukum ditegakkan dengan keras.

Minggu, Mei 01, 2022


Sijunjung(SUMBAR).GP- Kapolres Sijunjung AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi, SH.S.I.K, MH tegaskan, secara historis berdirinya Negara Republik Indonesia ini, sebagian besar tokohnya berasal dari Minangkabau. Jadi saya berharap jangan nodai perjuangan para pahlawan kita dengan merencanakan kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.


Hal itu diungkapkan Kapolres Sijunjung di Kantor Wali Nagari Sungai Lansek, Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, tepat pukul 16.00 Wib, Sabtu, (30/4) saat dilaksanakan prosesi pencabutan baiat oleh 21 orang mantan yang diduga simpatisan NII.


Kegiatan Acara Cabut Baiat Mantan yang diduga Simpatisan  NII dan Pengucapan Sumpah Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dihadiri Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Kapolres AKBP Muhammad Ikhwan Lazuardi, SH., S.I.K, MH., Dandim 0310/SS diwakili Danramil Tanjung Gadang, Letda Inf.Akmal, Forkopimca Kamang Baru, Ketua KAN,  Toko Adat, Agama dan Tokoh Masyarakat Nagari Sungai Lansek dan 21 mantan simpatisan NII setempat. 


Selain pencabutan  Baiat Mantan Simpatisan NII, pada hari Sabtu 30 April 2022 itu,  juga diiringi dengan Pengucapan Sumpah Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh 21 orang mantan simpatisan NII tersebut.


Lebih lanjut, Kapolres Lazuardi mengatakan, dengan adanya  kegiatan pencabutan baiat simpatisan NII ini, saya sangat apresiasi kepada rekan rekan simpatisan NII mau kembali kepangkuan ibu Pertiwi NKRI.


Disampaikan Kapolres, sebetulnya kita telah berikan waktu sampai dengan tanggal 20 Mei 2022 bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila. Bila mana belum juga mencabut baiat simpatisan NII itu, kita akan tegakkan hukum yang sekeras kerasnya.



Rangkaian kegiatannya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama, berikutnya pembacaan doa keselamatan dan penyampaian kata sambutan oleh  Bupati Sijunjung, Kapolres Sijunjung, Camat Kamang Baru, Danramil Tanjung Gadang dan Wali Nagari Sungai Lansek Kecamatan Kamang Baru. 


Bupati Kab. Sijunjung dalam sambutannya menyampaikan,  dipenghujung Ramadhan ini,  kita selalu bisa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dan berdoa agar terhindar dari ajaran yang menyimpang dan  bertentangan dengan dasar Negara Pancasila dapat memecah belah NKRI.


Mari kita saling menjaga rasa persatuan dan kesatuan bernegara dan beragama serta membangun Nagari  menjadi makmur dan sejahtera.


"Pada prinsipnya Pemda Kabupaten  Sijunjung mendukung kegiatan keagamaan dengan menerapkan program satu Hafidz satu rumah akan tetapi tidak bertentangan dengan ideologi negara," ujar Benny.


Dikatakan Benny, kita hadir  pada hari ini dalam rangka kebersamaan membangun Bangsa dan Negara ini untuk lebih baik kedepannya dengan berbuat baik kepada sesama atau orang lain untuk mempersatukan menguatkan kekompakan.  Bukan untuk memecah belah seperti politik Defide It Ampera yang dilakukan Belanda untuk memecah belah masyarakat karena ingin menguasai.


Menurut Bupati Benny, masyarakat ranah minang adalah masyarakat yang suka akan semangat dan kesatuan, semangat itu juga dulunya yang digunakan Bangsa Indonesia untuk memerdekan Bangsa.


"Indonesia merupakan bangsa yang besar dapat terwujud karena rasa persatuan dan cinta tanah air dan nenek moyang kita sudah susah memperjuangkan Bangsa ini dan kita sekarang hanya mempertahankannya," ujar Benny.


Dikatakannya, darah Minang adalah darah pemersatu Bangsa, terbukti perjuangan para pahlawan minang  dulunya dalam mempertahankan bangsa ini dalam menghadapi penjajah Belanda seperti  diantaranya,  M. Nasir, Sultan Syahrir dan lainnya. 


Pada saat ini kita tinggal menjaganya saja lagi dan jangan kita coreng perjuangan pahlawan kita dulunya dengan memecah belah NKRI. Kita harus bahu membahu dan bersatu dalam menangani permasalahan yang ada di Sumatera Barat, tutup Bupati. 



Prosesi Cabut Baiat dibacakan oleh  perwakilan Simpatisan NII dan diikuti oleh seluruh mantan NII dengan ungkapan sebagai berikut; 


"Demi Allah dan demi Rasulullah serta demi kedua orang tua saya yang telah melahirkan saya,  saya Bersumpah"

a. Mengakui bahwa pancasila dan UUD 1945  tidak bertentangan dengan syariat Islam

b. Meninggalkan dan menjauhi segara bentuk paham tindakan yang bisa memecah belahkan negara kesatuan Republik Indonesia

c. Setia dan patuh terhadap pancasila dan UUD 1945

d. Setia terhadap negara kesatuan Republik Indonesia 


Selanjutnya dilakukan Penandatanganan Cabut Baiat dan Penampilan Yel - yel serta berfoto dan video ( NKRI Harga Mati, Pancasila junjung tinggi) dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu Bagimu Negeri 


Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan tausiah tentang pemahaman Agama dan aliran sesat  yang bisa mengarah kepada merobah Idiologi Negara  yang harus di waspadai disampaikan oleh Kasat Binmas Polres Sijunjung IPTU H. Syafril S.Pd 


Berikutnya diadakan foto bersama dan pembuatan video dengan yel yel (NKRI harga mati) yang dipimpin oleh Kapolres Sijunjung   dan Bupati Kabupaten  Sijunjung diikuti oleh seluruh mantan simpatisan NII yang ada di Nagari Sungai Lansek Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.


#GP | Herman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS