Jalnihus kepada media ini, Jumat(20/5) sore mengatakan kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sesudah shalat Jumat, pukul 13.00 itu diikuti sekitar 69 para pemilik ternak kerbau, sapi dan kambing dengan nara sumbernya adalah Drh. Yani Sugiarti, Jusma Nelni, S.Pt., Taufiq Hidayat, S.Pt., Khairul Hamid dan Rizky Nihandra, S.Pt dari Dinas Pertanian dan Puskewan Muaro dan Palangki.
Menurut drh Yani Sugiharti dalam sosialisasi tersebut, menyampaikan kronologis tentang PMK ini di Indonesia, Virus Penyakit ini berawal dari Belanda pada tahun 1887 lalu, setelah seratus tahun kemudian, tepatnya tahun 1986 PMK ini dinyatakan habis di Indonesia.
Namun, menjelang bulan puasa belum lama ini, PMK ini muncul lagi di Jawa Timur, kemudian menyebar ke Aceh dan terakhir ditemukan di Pasar Ternak Palangki pada tanggal 13 Mei 2022, sehingga pasar ternak dinyatakan ditutup untuk sementara waktu, sampai pada waktu yang belum ditentukan.
Terkait dengan cepat tanggapnya Dinas Pertanian dan Puskeswan melakukan sosialisasi tentang PMK kepada masyarakat dan pemilik ternak, Kades Kampung Baru Jalnihus menyampaikan Apresiasi atas atensinya Dinas Pertanian dan Puskeswan.
"Sebelumnya masyarakat pemilik ternak yang ada di Kampung Baru, sudah mulai cemas dan kuatir dengan serangan virus PMK pada ternak mereka, setelah mendengar informasi ada sapi di nagari tetangga yang sudah terjangkiti PMK ini," ungkap Jalnibus.
Atas pertanyaan media, Jalnibus mengatakan dari 69 pemilik ternak di Kampung Baru ada seorang yang bernama Mansurdin Lenggang Sati, beliau itu adalah pemilik 48 ekor kerbau, sedangkan 68 orang lainnya adalah pemilik sapi yang jumlahnya 123 ekor dan kambing 80 ekor di Desa Kampung Baru ini.
"Mansurdin Lenggang Sati dan pemilik ternak lainnya itu, sangat berterima kasih atas sosialisasi yang dilaksanakan Dinas Pertanian dan Puskeswan ini," kata Jalnibus.
Dikatakan Jalnibus, selain menyampaikan sosialisasi, Dinas Pertanian juga memberikan secara gratis cairan Disinfektan , yang akan disemprotkan pada kandang dan kepada ternak terutama bagian tungkai kaki ke bawah.
Diingatkan oleh petugas sosialisasi, saat menyemprotkan disinfektan nanti jangan lupa memakai masker dan sarung tangan. Disinfektan itu langsung diserahkan kepada perwakilan masyarakat yakni Amrizal Mantari Kayo, yang akan dibagikan pada masyarakat pemilik ternak lainnya.
Kegiatan ini mendapat simpatik dari masyarakat pemilik ternak, disamping itu ada juga yang bertanya terkait hewan qurban untuk Hari Raya Haji mendatang, kata Jalnibus dan petugas sosialisasi itu menyarankan kepada pengurus mesjid dan mushala atau panitia qurban, agar selektif mencari hewan qurban yang benar benar sehat, untuk korban tersebut utamakan ternak yang ada di kampung ini, yang kita ketahui sapi, kambing dan kerbaunya yang tidak terserang virus PMK.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar