Padang Panjang(SUMBAR).GP- Sekretaris Daerah Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si menyampaikan, Pemko akan terus berkomitmen menjadikan seluruh kelurahan di Kota Padang Panjang menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (KB). Tak hanya itu, Pemko juga berupaya jadi yang terbaik dalam penyelenggaraan Kampung KB ini.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan fasilitasi dan pembinaan Kampung KB yang diselenggarakan Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPA), Rabu (20/04/2022) di Aula Bappeda. Kegiatan ini diikuti camat, lurah serta pokja Kampung KB.
"Dulu keluarga berencana sekarang konsepnya sudah berkualitas. Objek dan tujuan tetap sama yaitu peningkatan kualitas kehidupan," ucapnya.
Dikatakannya, yang menjadi isu strategis saat ini relevansi stunting, data terakhir 20 persen dari hasil SSGI.
"Tugas kita bersama bagaimana ke depan menyamakan langkah yang harus kita lakukan untuk menurunkan angka stunting ini," ujarnya.
Ditambahkannya, pembangunan Kampung KB harus dilakukan lintas sektor. "Untuk mewujudkannya memerlukan sinergisitas dan kolaborasi. Tanggung jawab kita semua, baik itu kelurahan, kecamatan maupun OPD," ungkapnya.
Kepala DSPPKBPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si menyampaikan, tujuan Kampung KB adalah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
"Kampung KB sebagai senjata pamungkas baru dalam ikon program Bangga Kencana. Prinsipnya mewujudkan ketahanan keluarga berkualitas," katanya.
Ditambahkannya, dicanangkan sejak Januari 2016, Kampung KB merupakan konsep percepatan pembangunan keluarga yang terintegrasi dan komprehensif dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, Nofrijal, M.A, Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN yang jadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini menyebutkan, kehadiran Kampung KB sangat penting. Di mana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensi melalui penerapan delapan fungsi keluarga guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, keluarga dan masyarakat.
Menurutnya, persyaratan utama kampung KB itu memiliki Rumah Dataku serta dapur sehat atasi stunting yang konsepnya gotong royong. Salah satu faktor keberhasilan Kampung KB adanya budaya semangat gotong royong.
"Padang Panjang boleh berbangga memiliki kampung KB Koto Katik yang sudah terkenal itu," ucapnya.
Dikatakannya, keberadaan Kampung KB ini merupakan suatu potensi besar untuk pemberdayaan berbasis masyarakat dan keluarga dalam upaya penurunan stunting.
Stunting memiliki dampak pada menurunnya kualitas sumberdaya manusia, produktivitas dan daya saing. "Kita berharap, semoga Padang Panjang menjadi yang terdepan dalam hal mengatasi angka stunting ini," harapnya.
Dijelaskannya, hingga tahun 2024 ditargetkan angka stunting di Indonesia dapat turun hingga 14%. Saat ini angka stunting Indonesia 27,67 persen.
“Guna mencapai target tersebut, perlu upaya lebih dari sebelumnya. Penurunan angka stunting penting dalam membangun keluarga. Karena pembangunan keluarga tidak hanya sebatas pembatasan atau penjarangan angka kelahiran, tetapi betul-betul pembangunan keluarga yang integral," tambahnya.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar