Sijunjung (SUMBAR).GP- Bersama mitra kerja, Anggota DPR RI Komisi IX Drs. Darul Siska melakukan sosialisasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Program Bangga Kencana (pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana) di Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Ahad (24/4)
Dalam sambutannya Darul Siska memulai dengan sebuah pantun" Langsek Sijunjung warnanyo kuniang. Dijual orang ke Muaro. Kalau kita ingin antisipasi stunting. Marilah kita bakarajo Samo"
Dikatakan Darul Siska, kalau ingin membangun Masyarakat Madani sesuai dengan lirik lagunya mars Sijunjung itu, masyarakat harus bebas dari stunting. Yang bisa membangun Sijunjung lebih baik kedepannya adalah masyarakatnya berbadan sehat, otak dan fikirannya cerdas atau pintar serta imannya yang kuat.
Menurut Darul Siska dari penjelasan Nara sumber tadi, baik yang disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar Ibu Fatmawati, ST.M.Eng dan Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN Republik Indonesia, Drs.Putut Riyanto, M.Kes dapat saya simpulkan diantara penyebab stunting itu beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, masalah nikah terlalu muda. Generasi muda yang dianggap layak menikah itu berusia 21 tahun bagi wanita dan 25 bagi remaja pria. Kalau seumuran demikian dapat dikatakan siap secara mental, siap secara ekonomi dan siap secara fisik.
Kedua, Gizi yang kurang baik. Makanya sekarang diterapkan, bagi wanita dan pria yang akan menikah 3 bulan menjelang melangsungkan pernikahan keduanya diukur, dicek kesehatannya. Calon perempuan diukur lengan, apakah ia kurus kurang gizi atau sebab lain. Begitupun remaja lelaki dicek kesehatannya. Banyak remaja pria yang kurang sehat akibat, minum-minuman, narkoba, rokok dan sering begadang tidak menentu. Semua itu harus dijauhkan oleh remaja lelaki, sebab berpotensi untuk tidak baik dalam membina rumah tangga kedepannya.
Ketiga, pola asuh kurang baik. Banyak orang tua ingin punya anak, tetapi tidak sabar dengan laku anaknya. Anak sering dimarahi dan dibentak bila anaknya bertindak yang tidak sesuai dengan selera orang tuanya. Dalam pola asuh yang benar itu, anak diajak berdiskusi, diajak komunikasi dan bicara dengan baik.
Keempat, pola makan kurang baik. Banyak orang tua memberikan asupan makanan sesuai keinginan anaknya, apa saja yang diinginkan anak dipenuhi. Padahal anak itu secara fisik membutuhkan sayur dan buah. Jadi kalau kita ingin mencegah stunting berikanlah asupan sesuai ilmu dan pengetahuan gizi seimbang, bukan sesuai selera anak anaknya.
Kelima, perawatan setelah lahir. Banyak ibu ibu remaja yang enggan menyusukan bayinya, karena takut kecantikannya berkurang. Ada juga yang air susunya tidak memadai sama sekali disebabkan persoalan asupan gizi dari awal hamil sampai saat melahirkan. Pada hal anak itu perlu ASI eksklusif dari lahir hingga enam bulan kedepan minimal.
Keenam, gangguan mental dan hipertensi. Tidak jarang juga para isteri dapat perlakuan kurang baik dari suami dan pihak lain, sehingga mengganggu mental dan fikirannya, yang pada gilirannya berefek buruk juga pada bayi yang dikandungnya. Saya ingatkan kepada para suami, jangan suka marah dan bentak isteri yang lagi hamil, karena hal itu merusak juga bagi perkembangan janin dan bayinya.
Ketujuh, imunisasi yang tidak sempurna. Bila kita punya bayi atau ibu hamil sering dan rutin kunjungi posyandu. Karena disana ibu hamil dan ibu bayi didampingi oleh petugas dan para kader kader kesehatan.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir menyampaikan kata sambutan dan membuka secara resmi kegiatan sosialisasi yang diikuti para kader Posyandu, BKB dan kader lainnya dari nagari se kecamatan IV Nagari itu dihadiri Anggota DPR RI Drs.Darul Siska, Kepala Biro Umum dan Humas BKKBN Drs.Putut Riyanto, M.Kes, Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sumbar Fatmawati, ST.M.Eng, Anggota DPRD kabupaten Sijunjung Yusni Darti, SH.MM.,Plt.Kadus Dalduk KB Sukardi, SH dan Camat IV Nagari.
Bupati Benny melalui sosialisasi Program Bangga Kencana ini, menyampaikan terimakasih atas kehadiran Anggota DPR RI Drs.H.Darul Siska yang sudah tiga hari melakukan kunjungan di Kabupaten Sijunjung.
"Bapak Drs.H.Darul Siska telah berbuat banyak untuk Kabupaten Sijunjung, termasuk untuk mendapatkan pembangunan Rumah Sakit di Kamang Baru. Kita juga tidak berharap generasi mendatang kalah bersaing pada tatanan dunia global akibat stunting," ungkap Benny.
Sementara itu, Ir. Fatmawati, ST. M.Eng dari Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat dalam sosialisasi tersebut, memaparkan peta Stunting perkecamatan dalam Kabupaten Sijunjung dan menampilkan beberapa indikator yang menyebabkan terjadinya Stunting tersebut. Dari data yang ditampilkan tampak jelas anggka Stunting Kabupaten Sijunjung berada pada 30 %, seperti yang juga diakui Bupati Benny.
Menurut Fatmawati, perlu bersama-sama untuk mengantisipasi permasalahan stunting tersebut. Juga peran aktif pemerintah setempat, seperti dinas kesehatan dan pertanian dan lainnya perlu bersinergi dalam mengatasi Stunting ini.
Sedangkan Kepala Bidang Umum dan Humas BKKBN Drs.Putut Riyanto, M.Kes menjelaskan tentang pekerjaan yang diurus BKKBN mulai dari masalah manusia hamil, bayi lima tahun (balita) sampai remaja, menikah dan pemeliharaan anak anaknya, bukan sekedar urusan kontrasepsi saja. Tetapi lebih jauh dari itu membimbing dan membina generasi muda merencanakan keluarga yang sehat. Banyak program yang kita laksanakan seperti adanya program PIK R dan Genre.
Diakhir sosialisasi yang bertemakan" Karena anak adalah pembawa harapan, cegah stunting Sejak Dalam Kandungan" juga dibagikan 17 unit hadiah langsung berupa hadiah utama Televisi LED 32 inch diterima oleh yang beruntung Derial, rice cooker diterima Peni dan Jefrinaldi, serta kompor gas, setrika dan blender kepada pemenang lainnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar