Sijunjung (SUMBAR).GP- Utsman bin ‘Affan pernah mengutarakan, “Seandainya hati kita bersih, tentu kita tidak akan pernah puas bersama Al-Qur’an (kalamullah). Sungguh aneh, bagaimana seseorang bisa puas mendengar kalimat indah dari yang ia cintai.”
Jika engkau ingin tahu bagaimanakah tanda dirimu dan sekitarmu cinta pada Allah, maka lihatlah bagaimana kecintaan Al-Qur’an pada dirimu.
Ketahuilah, kelezatan mendengar Al-Qur’an lebih lezat daripada kelezatan orang yang mendengar nyanyian (lagu yang benar-benar menyia-nyiakan)
Tentu saja tanda seseorang yang mencinta adalah ia sangat menyukai kalam yang dicintai. Sehingga diibaratkan dalam sebuah sya’ir:
Jika engkau mengaku mencintai-Ku, janganlah engkau tinggalkan kitab-Ku (Al-Qur’an)
Saat engkau merenungkan kitab-Ku, engkau akan rasakan bagaimanakah lezatnya kalimat-Ku di dalamnya.
Demikian disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam Al-Jawab Al-Kafi (hlm. 170) dengan kalimat nukilan sebagai berikut.
Semoga kita menjadi orang yang mencintai Allah dengan membuktikannya lewat mencintai kalam-Nya yaitu Al-Qur’an. Mencintainya berarti rajin membacanya, merenungkannya, menghayatinya, mengimani dan mengamalkan isinya serta rajin menggali ibrah dari kisah-kisah di dalamnya.
Dari sini kita tahu manakah orang yang tidak mencintai Allah.
Barakallahufikum
Demikianlah faedah yang ringkas ini semoga bisa menjadi tuntunan akhlak dan sebagai keteladanan yang bermanfaat bagi kita semua.
Selamat beraktivitas
Semoga apa yang kita lakukan bisa bernilai ibadah di sisi Allah ï·»*
آمين يارب العالمين
#GP | Red | 22 April 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar