Sosialisasi tersebut terkait dengan stunting, yaitu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra mengatakan perlu disosialisasikan tentang stunting kepada anak-kemenakan dan dunsanak.
"Yang jelas stunting ini mengenai gizi yang mempengaruhi pertumbuhan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Nofenril selaku Kepala Dinas PMDPPKB Tanah Datar menyampaikan bahwa melalui program pemerintah ini, calon pengantin harus diberikan pengetahuan tentang stunting, misalnya di KUA.
Sementara itu, Fatmawati dari Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat mengatakan tahun 2021 sudah memetakan dimana Kecamatan Padang Ganting ini adalah kecamatan yang beresiko stunting.
"Indikatornya adalah anak balita, ibu tidak tamat SD, dan masalah sanitasi," ujarnya.
Maka, kata Fatmawati, perlu bersama-sama untuk mengantisipasi permasalahan stunting tersebut. Juga peran aktif pemerintah setempat, seperti dinas kesehatan dan pertanian.
"Kami dari DPR RI membantu daerah menganggarkan dari APBN untuk pelaksanaan program penurunan angka stunting ini," kata Anggota DPR Komisi IX Darul Siska.
Tak hanya itu, tambah Darul Siska, Anggota DPR RI memantau secara langsung penurunan angka stunting di setiap daerah pemilihan. Supaya Kepala daerah mengingatkan kepada masyarakat, dan tokoh-tokoh pemerintahan itu terlibat dalam penurunan angka stunting.
"Kegiatan berkunjung ke daerah ini, bekerjasama dengan mitra kami untuk mensosialisasikan agar masyarakat mengenali dan ikut menurunkan angka stunting," pungkasnya.
#GP | Rel | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar