Padang Panjang(SUMBAR).GP- Guna mewujudkan pengungkapan gender dalam pembangunan, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) adakan Sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG) bagi organisasi perangkat daerah (OPD). Selain itu juga digelar pelatihan penyusunan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) bagi anggota Focal Point se-Kota Padang Panjang di Aula DSPPKBPPPA, Rabu (09/03/2022).
Kegiatan dibuka Sekretaris Daerah Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si dan diikuti 46 kepala OPD yang menjadi anggota PUG dan Focal Point dari OPD.
Sonny menyampaikan, dalam PUG ini, pemerintah diminta bagaimana menjadikan Kota Padang Panjang ini sebagai kota yang layak huni, tidak membedakan laki-laki dan perempuan. Sehingga nanti dapat mewujudkan kesetaraan gender dalam pembangunan. Yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat baik, laki-laki maupun perempuan.
Selain itu, katanya, dalam PUG juga terdapat strategi dalam menyusun sebuah anggaran. "Saya ingin semua peserta yang hadir fokus dalam penyusunan anggaran. Belajarlah sedalam mungkin kepada narasumber," ajaknya.
Sementara itu Sekretaris DSPPKBPPPA, Drs. Eri menyampaikan, PUG merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan yang dimulai dari proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi seluruh kegiatan program pembangunan.
“Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara kaum laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan, serta mendapat manfaat dari kebijakan program pembangunan,” jelasnya.
Eri mengharapkan, melalui sosialisasi PUG akan menghasilkan pemahaman bahwa gender dapat dihapus atau dikurangi.
Narasumber menghadirkan Mulyadi, SE, MM yang merupakan kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Dinsos Sumbar, dan Nasrial, S.Kom dari Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumbar.
Mulyadi menyampaikan, dalam PUG bukan hanya sebatas laki-laki atau perempuan saja. juga anak-anak, lansia, dan disabilitas. Mereka juga termasuk dalam gender.
"Contoh untuk disabilitas, merupakan kelompok rentan bagaimana mereka bisa menikmati dan memanfaatkan pembangunan secara adil. Jadi, mereka termasuk dalam PUG," jelasnya.
Di akhir kegiatan, juga melaksanakan komitmen bersama tentang PUG dengan OPD.
#GP | DF | Cigus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar