Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Padang Laweh Jouharuddin, segenap pengurus dan imam surau, tokoh masysrakat dan 300 jemaah sekitar surau tersebut.
Diawali dengan shalat Isya berjamaah, dipimpin pembawa acara dilanjutkan dengan kata sambutan Wali Nagari Jouharuddin yang menyampaikan agar tradisi mendoa menjelang puasa (Silaturahmi) ini agar terus dilestarikan.
Banyak manfaatnya, diantaranya silaturrahim terjaga, ikatan persaudaraan pasti akan semakin kuat. Jika persatuan kuat maka pembangunan akan mudah dilakukan.
Selain itu wali nagari juga menyampaikan, bahwa pengaruh teknologi khususnya HP sangat banyak merusak karakter anak-anak kita. Untuk itu selama bulan ramadhan, menjadi kesempatan kita untuk mengarahkan anak-anak untuk beribadah dan menjauhkan diri dari pengaruh HP tersebut.
Berikutnya disampaikan ceramah agama oleh Buya Warlan Sukandar, MA yang menjelaskan tentang Intisari dari tarhib Ramadhan (mendoa akan masuk puasa) adalah untuk Wa'fu wash Fahu (saling memaafkan dan saling bersalaman).
Selanjutnya Warlan, da'i kondang Sumatera Barat ini, menjelaskan bahwa hasil dari ibadah puasa itu adalah mencapai derjat Taqwa, seperti ditegaskan Allah dalam Surat Al Baqarah ayat ke 183.
Ditegaskannya Taqwa adalah perilaku istiqomah orang beriman ketika sudah berada di luar Ramadhan. Istiqomah dalam menjalankan perintah Allah, dan meninggalkan larangan Allah.
Selama Ramadhan Allah telah berjanji untuk membelenggu syetan syetan. Sedangkan musuh manusia itu tidak hanya syetan tapi juga hawa nafsu. Maka puasa bertujuan menekan hawa nafsu atau mengontrol hawa nafsu.
Menurut Warlan Sukandar, Hawa nafsu itu karakternya keras, maka hanya bisa di tekan dangan 3 cara yaitu dengan sedikitkan makan, sedikitkan tidur dan jaga kemaluan.
Usai ceramah dilanjutkan dengan makan bersama dan pembacaan doa serta saling bersalaman satu sama lainnya.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar