Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Sijunjung dr.Diana Oktavia, Sp.PD didampingi Kabid Pelayanan Nuswita, S.ST dalam wawancaranya di ruang kerjanya, Rabu (2/3).
"Walaupun telah berkali kali disosialisasikan, dari masa kemasa bahwa misi kita di RSUD Sijunjung hakikatnya adalah "Melayani" masih saja ada yang belum bisa berbuat melayani dengan sempurna," ungkap Vivi panggilan akrab dokter Spesialisi penyakit dalam ini.
Kita menyadari dari hampir 400 orang yang bekerja di RSUD Sijunjung tentu persepsinya tidak sama ferformannya juga berbeda, sehingga ada kelemahan kelemahan disana sini.
"Ini akan terus kita perbaiki, dan tidak boleh kita biarkan sesuai selera mereka," ujar Vivi yang diaminkan Kabid Pelayanan Nuswita.
Diakui Vivi contoh hari kemarin dan hari ini ( Selasa dan Rabu- Red) ada dua kasus adik adik kita disini belum bisa memberikan bagaimana melayani dengan semestinya.
Ada yang memanggil "Uni" ke keluarga pasien, yang dihadapinya memang orang muda, kebetulan yang sedang dihadapan mereka berdua adalah isteri orang nomor satu Kabupaten Sijunjung (Ny.Riri Benny Dwifa).
"Nah, untuk kedua kasus hari Selasa dan Rabu ini, kita dengan Buk Kabid Pelayanan telah berikan pembinaan tadi, semua kejadian seperti itu tidak terulang lagi bagi siapapun dan menjadi pembelajaran buat kita semua di RSUD Sijunjung ini," harap Vivi.
Menurut Vivi, melayani itu tidak hanya mulut saja, melalui slogan slogan, tetapi harus semua tindakan dan tubuh kita siap melayani.
Mimik muka yang melayani seperti apa, gerakan tangan yang melayani seperti apa dan postur tubuh dalam memberikan pelayanan seperti apa. Tidak boleh ada yang sumbang gerakan tubuh dalam melayani. Kuncinya ikhlas melayani dari hati.
Ditegaskan oleh Vivi, mulai dari pukul 7.30 saat cek lok sampai pukul 16.00 sore, tidak seorangpun yang bekerja di RSUD Sijunjung berlagak sombong, tetapi harus kerja melayani, tidak ada rasa lelah, tidak ada alasan masalah ini dan itu.
Selain itu juga diingatkan Vivi selama jam kerja, semua personil RSUD Sijunjung tidak boleh ada yang memanggil " Uni dan Uda" kepada tamu atau keluarga pasien yang datang, tetapi harus panggil Bapak atau Ibuk walau kelihatan dia usia muda.
Dikatakannya, dalam memberikan pelayanan harus yang baik kesemua orang, siapapun dia. Bukan hanya saat melayani orang tertentu saja kita harus baik, tetapi kepada semua orang harus dilayani dengan baik.
"Kedepannya, baik kita temui sendiri atau ada laporan masih ada yang tidak bisa melayani dengan baik, kami tidak akan segan segan memberikan Surat Peringatan (SP) kesatu, kedua dan ketiga," tegas Vivi didampingi Nuswita.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar