Epiwarni yang juga aktif sebagai kader dasawisma nagari, juga sebagai guru plus mengelola RA Syafa'at El Qur'an ini, berhasil terpilih sebagai kader dasawisma prestasi ketiga tingkat Kabupaten Sijunjung dalam meriahkan hari jadi Kabupaten Sijunjung belum lama ini.
"Kalau dibandingkan dengan waktu, memang kita sangat sibuk, tetapi berinteraksi dengan organisasi dan anak anak RA menjadi keinginan pribadi dan menyenangkan rasanya," ungkap Epi waktu di temui waktu kegiatan Dasawisma Induk Kambajo Koto Padang Laweh belum lama ini.
Menurut Epi isteri dari Bakarli pensiunan Guru Agama SD Kecamatan Koto VII mengaku, di Dasawisma 3 dia duduk sebagai Ketua dan dalam Dasawisma gabungan yang disebutnya Dasawisma Induk sebagai sekretaris.
Berbicara dengan penilaian kader yang membawa dirinya maju sebagai kader dasawisma prestasi ketiga tingkat Kabupaten Sijunjung khusus tentang administrasi dan kegiatannya di kelompok Dasawisma 3 Koto Padang Laweh.
Menurut Epi panggilan Kader Dasawisma prestasi ini, areal anggota Dasawisma 3 yang anggotanya dari Simpang Empat Koto Padang Laweh sampai ke Masjid arah jembatan gantung ke Sibolin.
Dikatakannya, kelompok Dasawisma Kamboja 3 ini sudah pernah menjadi juara 2 tingkat Kabupaten Sijunjung tentang pemanfaatan Asupan Taman Obat Keluarga (ASMANTOGA).
Nama lengkap Epiwarni, panggilan Epi, lahir di Padang Laweh, 9 Agustus 1967 punya anak dua orang pekerjaan pokok ibu rumah tangga, menyebutkan di Dasawisma 3
anggota belajar cara mengelolah Tanaman Obat Keluarga (Toga) yang dibimbing narasumbernya dari petugas Puskesmas Padang Laweh sebulan sekali.
Selain itu kita juga menggiatkan indurtri rumah tangga anggota kelompok berupa mambuek karupuk lado, cencang dan lain lain nya.
Disebut Epi, di dalam dasawisma Kamboja Koto Padang Laweh ini juga ada kegiatan "beras jimpitan" atau beras "genggam" yaitu setiap ibu ibuk akan memasak nasi dengan takaran yang ditetapkan diambil dulu segenggam dimasukan dalam "tabungnya" nanti di kumpulkan setiap pertemuan 1kali seminggu.
"Hasil kumpulan beras dari seluruh anggota yang telah disatukan ini, bisa berguna untuk penambah kas kelompok dan dapat juga dijadikan untuk membantu anggota yang sangat membutuhkannya," ujar Epi.
Dikatakannya, setiap rumah tangga dalam kelompok dasawisma kamboja 3 Jorong Koto Padang Laweh telah punya Toga yang ditanami berbagai jenis bahan obat obatan.
Kelompok dasawisma Kamboja 3, menghindari pratek riba, jadi anggota yang meminjam uang kelompok tidak berbunga. Inilah yang menjadi nilai plus Kamboja 3, ungkap tim penilai saat itu.
"Honor atau sebagai jasa untuk pengurus yang jumlahnya tidak banyak, hanya ala kadar saja, di ambilkan dari beras genggam dan iuran wajib Rp 2000,- perminggu," kata Epi.
Dikatakannya, kalau obat flu dan mag anggota kami tinggal buat ramuan obat dari kunyit ,gula aren, serai, jeruk nipis tambah sedikit madu, bahannya tinggal ambil di Toga dan dimasak, tidak sibuk cari ke apotik lagi.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar