Padang Panjang(SUMBAR).GP- Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Pemko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), penurunan angka stunting ditargetkan mencapai 15,5 % di tahun 2023. Capaian akan terus diupayakan menjadi 14% di tahun 2024.
Penurunan angka stunting ini, sekaligus sebagai bentuk dukungan atas Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) yang dicanangkan Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Ini diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 72 Tahun 2020 dengan capaian 14 % tahun 2024 di Indonesia.
Kepala Dinkes, dr. Faizah seusai mengikuti Zoom Meeting RAN PASTI dengan BKKBN Regional 1, Selasa (08/03/2022), mengatakan, data yang dihimpun kader kesehatan dan posyandu bulan Agustus 2021, dari 3.800 balita, angka stunting yaitu 15,57 %. Di sisi lain Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) sebagai lembaga berkompeten nasional menetapkan angka stunting di Padang Panjang 20%.
"SSGI mengambil sampel 70 bayi di Kota Padang Panjang di bulan Oktober 2021. Kita memakai data keduanya. Intinya, kita tetap berupaya menurunkan angka stunting dengan pendekatan keluarga," ujar Dokter Faizah.
Sekdako, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si mengatakan, percepatan penurunan angka stunting dapat dilakukan dengan kebersamaan. Kesadaran keluarga akan pentingnya gizi anak, diawali dengan mengoptimalkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Mari bersama-sama saling melengkapi untuk mencegah stunting di Kota Padang Panjang. Pengentasan stunting sangat penting, guna menghadirkan generasi emas, generasi masa depan yang cemerlang," tuturnya.
#GP | DF | Harris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar