"Sekolah binaan GSMS tahun 2021 yang ditampilkan siang Sabtu itu adalah SDN 16 Kunangan Parit Rantang, SDN 8 Padang Laweh, SDN 26 Sijunjung, SDN 29 Kamang dan SMPN 3 Sijunjung," ujar Sub.Koordinator Pembinaan dan Promosi budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Tasrial Efendi, M.Pd.
Saat media berkunjung ke Arena Festival Lansek Manih, Sabtu siang, menyaksikan penampilan randai SDN 16 Kunangan Parit Rantang, Kecamatan Kamang Baru yang membawakan cerita "Pandeka (Pandekar) Sungai Talang"
Menurut Asisten Seniman Egy Ahmad mahasiswa Sastra Minang Kabau Unand Padang yang menjadi pelatih grup randai tersebut menuturkan, sinopsisnya Sungai Talang sebuah Kampung Kecil di Kecamatan Kamang Baru yang ditempati masyarakat Sunda dan suku Jawa.
Seni dan budayanya yang beragam mampu menjadi corong kesatuan yang menumbuhkan nilai nilai kerukunan dan kebersamaan terbingkai kedalam pituah kato ( petuah kata) Minangkabau " Dimano bumi ditijak, disitu langik dijunjuong" ( Dimana kita tinggal, adat istiadat daerah itu dipakai).
Jadi randai ini menceritakan proses orang Sunda dan Jawa yang bermukim di daerah Minang mencari Mamak dan orang Minang sebagai Mamak pun juga bersedia terbuka menampung warga Sunda dan Jawa sebagai kemanakan.
Dijelas Egy Amhad, 24 orang anggota grup randai dilatih dan dibina selama 3 bulan pada tahun 2021 dengan program GSMS dan di tambah dua minggu menjelang tampil saat ini.
"Alhamdulillah penampilannya sukses dan jadi perhatian pengunjung," ungkap Kepala SDN 16 Kunangan Parit Rantang Agustus, S.Pd.
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Leni Delvia SE yang bertahan duduk menyaksikan selama penampilan Sabtu (19/2) itu, mengatakan, merasa puas dengan penampilan anak anak binaan dari GSMS ini.
"Semua yang telah tampil tadi sangat bagus sekali, dapat menghibur masyarakat yang menyaksikannya," jelas Leni.
"Program GSMS sangat berdampak positif dalam memajukan seni budaya di sekolah sekolah. Kelihatan semua anak anak sudah terampil membawakan sesuatu yang diperankannya," ujar Leni.
Menurutnya program GSMS tahun 2022 tetap akan dilanjutkan, jumlah tahun 2021 ada 30 SD dan SMP yang terdaftar program GSMS dan tahun 2022 tidak sebanyak itu, karena ada pengurangan dana tersedia dari pusat.
"Dengan penampilan sekolah binaan GSMS saat ini, dapat memotivasi sekolah lainnya untuk lebih giat lagi berlatih dan diharapkan bagi pemerintah kecamatan atau nagari dapat memanfaatkan sekolah sekolah ini untuk berbagai kegiatan di wilayahnya," lanjut Leni.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar