Khairatul Mardiah, Mahasiswa KKN disenangi anak anak Paud - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Khairatul Mardiah, Mahasiswa KKN disenangi anak anak Paud

Sabtu, Februari 05, 2022

Lima Puluh Kota (SUMBAR).GP-  Diantara tujuh Mahasiswa UNP yang melakukan Kuliah Kerja Nyata ( KKN) di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau,  Kabupaten Lima Puluh Kota, Khairatul Mardiah termasuk figur yang ramah, egalitet dan penuh empati. 


Ia lahir di Payakumbuh, 18 Mai 2001, dari pasangan  Dasril seorang Pedagang dengan Ibunya Fitriyeni hanya sebagai ibu rumah tangga.


Khairatul Mardiah biasa dipanggil dengan Ratih,  ketika ditemui  Noveharnis wartawan Goparlement  di Kantor Wali Nagari Sarilamak, Sabtu ( 5-2-2022 ) gadis sawo matang ini berpenampilan sederhana penuh simpatik, tutur katanya jelas, memang pantas Ia "didahulukan salangkah, ditinggikan sarantiang" alias dijadikan Ketua dalam kelompoknya.



Pada saat diwawancarai tetang motivasi mendalami "Pendidikan Anak Usia Dini" ( PAUD) di  UNP, pada hal banyak fakultas pendidikan yang favorit. Ratih menjelaskan,  sudah menjadi cita-cita dari kecil untuk menjadi pendidik terutama untuk PAUD, ucap Ratih. 



Menurutnya,  menjadi Guru merupakan tugas yang mulia, malah oleh negara dan masyarakat diberi gelar "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa", ujar Ratih penuh semangat. 


Bukan hanya itu lanjut Ratih,  ada 3 amalan yang tidak terputus. Kendati mereka sudah wafat nanti yaitu,  pertama shadakoh jariah, kedua ilmu yang bermanfaat,  ketiga doa anak sholeh, imbuh Ratih sembari mengutip sebuah hadist. 


Ilmu yang bermanfaat dimaksud dalam arti luas, misalkan mengajarkan Alfatihah kepada anak didik, ilmu tersebut diperoleh dari kita pertama kali, terus mereka amalkan, sampai akhir hayat pahalanya akan mengalir terus kepada kita, kata Ratih dengan senyum sumringah. 


Ketika ditanya tentang tingkat kesulitan menghadapi anak SD dengan Usia Dini,  Ratih menerangkan, untuk tingkat anak SD tidak begitu sulit,  karena karakternya sudah sedikit terbentuk, pada hal untuk anak Usia Dini belum sama sekali artinya masih polos. 


Ratih mencontohkan, Usia Dini ibarat kertas putih,  kita harus hati-hati mewarnainya, dalam arti yang luas,  kita ekstra jelimet dalam pembentukan karakternya. 


Dari hasil pengalaman selama KKN, Ratih berhasil mengetahui sejumlah Tipical anak Usia Dini. Misalnya ada yang cerdas tapi pemalu,  tapi ada tingkat kecerdasannya biasa-biasa saja namun kreativitas sangat tinggi. Dari kedua kasus tersebut diperlukan tehnik tersendiri untuk menghadapinya. 


Untuk menghadapi anak Usia Dini,  jangan memberikan kasih sayang palsu atau dibuat buat,  tapi hadapilah anak Usia Dini dengan tulus dan ikhlas.


Pengalaman selama KKN yang tinggal beberapa hari lagi memberikan kesan tersendiri bagi saya dan teman-teman, suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah, antara teori yang diperoleh dibangku perkuliahan jauh berbeda kenyataan yang ada dilapangan.


Disini pula kami sebagai Mahasiswa KKN dituntut harus berani menciptakan formulasi tersendiri, agar antara teori dan praktek dapat bersinergi,  kata Ratih mengakhirinya.


#GP | Novi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS