Pengerjaan saluran irigasi tersier sesuai dengan jadwal yaitu selama 3 bulan, dari bulan September sampai dengan Desember 2021.
Dengan selesainya pengerjaan irigasi tersier pola bercotok tanam akan lebih teratur kata Kepala Jorong Sarilamak Faisal, ketika ditemui wartawan GP di kantor Wali Nagari Sarilamak, Senin (10/1).
Sekretaris Jorong Sarilamak, Tia ketika ditemui secara terpisah, kediamannya menjelaskan, pengerjaan irigasi tersier tersebut sepanjang 183 meter dengan menelan biaya sejumlah Rp203 juta, berasal dari Dana Desa (DD)
Suatu hal yang menggembirakan, sambung Tia, tentang antusiasnya masyarakat, ibuk Upik Rais dengan suka rela menghibahkan tanahnya kepada nagari demi proyek irigasi ini.
"Tanah tersebut kini dimanfaatkan tempat pembuatan saluran pembuangan Air ke sungai," tambah Tia.
Ketika diminta komentar petani tentang pemanfaatan irigasi ini, Dedi yang juga jebolan Politani Payakumbuh mengungkapkan, selama ini hasil panen tidak bisa diharapkan, apalagi kalau sudah musim hujan, luapan air sungai tidak dapat di kendalikan. "Banjir yang melanda persawahan petani surutnya sangat lambat sekali, sehingga pada gilirannya padi yang baru ditanam akan membusuk," jelas Dedi.
"Kami merasa bersyukur dan mengucapkan terimasih kepada pemerintah dengan ada irigasi tersier ini, mampu mengairi sekitar 100 hektar sawah dan juga mengendalikan banjir, sehingga akan mampu meningkatkan hasil padi sawah,"komentar Dedi yang juga imam Masjid Nurul Ikhlas itu.
#GP | Novi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar