Berikut wawancara khusus refleksi 2021 dengan Buya Hidayatullah,Lc.MA :
GP : Umat ingin mengetahui refleksi dari Buya selaku Ketua Baznas Sijunjung seperti apa pengelolaan Zakat, Infaq sedekah (ZIS) di Kabupaten Sijunjung selama tahun 2021 lalu ?
Buya : Pertama sebagai pimpinan Baznas Sijunjung yang baru, sejak dilantik pertengahan tahun, bulan April dan Mei 2021 itu masa transisi dengan pengurus sebelumnya. Dalam masa transisi ini adalah pelantikan, serah terima jabatan dan serah terima keuangan dan pembukuan. Jadi efektifnya kita bekerja bulan Juni 2021. Refleksi kita pertama itu "Bersyukur". Mengapa bersyukur ? Sebab dari awal proses kita mengelola Baznas Sijunjung ini, kita lakukan konsultasi, sosialisasi dengan menggemakan "Cinta Zakat" dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sijunjung. Setelah itu diadakan lounching Sijunjung Berzakat di Balairung Lansek Manih oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir diikuti segenap Pimpinan OPD, BUMN,BUMD, Lembaga lembaga daerah dan lembaga vertikal. Berikutnya Pengurus Baznas membentuk tim sosialisasi dan melakukan sosialisasi ke berbagai OPD, Lembaga, Nagari, Sekolah dan masjid di daerah Lansek manih ini. Sejak awal proses terus bergerak, Alhamdulillah kita mendapat respon yang luar biasa dari Pemda Sijunjung, baik perorang maupun secara lembaga. Kita terus lakukan sosialisasi melalui tim Baznas Kemudian muncullah kegiatan baznas Sijunjung " tiada hari tanpa sosialisasi".
Alhamdulillah semua yang kita laksanakan itu, mendapat respon positif dari tokoh masyarakat, baik perorangan maupun secara organisasi. Maka ini lah yang harus kita syukuri kepada Allah SWT yang maha kuasa. Respon dari masyarakat meningkat tajam, kenerja baznas meningkat jadi lebih baik, penerimaan juga melonjak naik.
Setelah kita hitung, selama tahun 2021 ada peningkatan penerimaan Zakat infaq dan sedekah Rp100 juta perbulan, jadi kita mulai kelola ZIS ini sejak Juni 2021, berarti dalam masa 7 bulan tersebut ada peningkatan Rp700 juta penerimaan sejak kita pegang begitu.
GP: Apa saja gebrakan yang dilakukan dalam meningkatkan pengumpulan ZIS tersebut ?
Buya : Jadi kita mulai dulu dari penguatan di dalam Baznas sendiri. Strategi pertama kita bereskan dapur, karena di dapur ini digodok semua program Baznas. Kita tata manajemen Baznas lebih dahulu. Salah satunya kita rekrut 2 orang tenaga Amil, satu ahli keuangan dan satu ahli Akuntansi. Karena setelah kita cek, dari jumlah staf Amil Baznas Sijunjung itu tidak ada yang berlatar belakang keuangan dan Akuntansi. Sebenarnya merekalah yang bekerja di dapur. Dia yang akan mengerjakan pencatatan tentang uang masuk, keluar dan membukukannya. Mereka harus mengerti tentang cara menerima uang, menajemennya dan melaporkannya.
Kalau kita kita bekerja se ikhlas apapun, tanpa ditata dengan baik hasilnya akan sia sia saja nanti dan membawa petaka bagi kita.
Berikutnya kita lakukan silaturahmi dengan pemerintah daerah, kita rapatkan barisan, kita minta dukungan, Alhamdulillah Pemda Sijunjung dibawah kepemimpinan Benny Radi dukungannya sangat luar biasa. Kita silaturahmi ke stake holder, Pimpinan lembaga vertikal lainnya, seperti kepala Kajari, Kapolres, Dandim 0310/SS, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama semua mereka sangat respon dengan kegiatan Baznas Sijunjung.
Kita juga lakukan sosialisasi ke UPTD, Korwil Pendidikan Kecamatan, Nagari dan Perusahaan swasta seperti BPR dan perorangan yang menjadi potensi dari ZIS itu, ada sebagian yang sudah menyalurkan ZIS ke Baznas dan juga ada yang masih dalam proses.
Terakhir akhir kemarin kita tutup kegiatan sosialisasi tahun 2021 berupa rapat konsulidasi dengan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sijunjung, disini sangat dirasakan ada semangat zakat ini milik umat dan komandan umat, ya MUI ini.
Pembaca Goparlement Budiman tunggu hasil wawancara kami selajutnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar